Jumat, April 19, 2013

Sikap tegas Imam Ahmad kepada ahli bid`ah




وَقَالَ أَحْمَدُ : إِذَا سَلَّمَ الرَّجُلُ عَلَى الْمُبْتَدِعِ فَهُوَ يُحِبُّهُ .
Imam Ahmad berkata: Bila seorang lelaki membaca salam kepada ahli bid`ah, ber arti senang kepadanya.
[ طَبَقَاتُ الْحَنَابِلَة ( 1 / 196 )]
وَقَالَ أَبُو داوُدَ السِّجِسْتَانِيُّ : قُلْتُ لِأَبِي عَبْدِ اللَّهِ أَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ : أَرَى رَجُلًا مِنْ أهْلِ الْبَيْتِ مَعَ رَجُلٍ مِنْ أهْلِ الْبِدَعِ ، أَتُرِكَ كَلاَمُهُ ؟ قَالَ : لَا ، أَوْ تُعْلِمُهُ أَنَّ الَّذِي رَأَيْتَهُ مَعَه صَاحِبُ بِدْعَةٍ ، فَإِنْ تُرِكَ كَلاَمُهُ وَإلّا فَأَلْحَقْهُ بِهِ ، قَالَ اِبْنُ مَسْعُودٍ : الْمَرْءُ بِخِدْنِهِ ".
Dalam kitab Thobaqatul hanabila 196/1
Abu dawud As sijistani berkata; Aku berkata kepada Abu Abdillah – Ahmad bin Hambal: Aku melihat seorang lelaki dari ahlul bait bersama  lelaki ahli bid`ah, apakah perkataannya di tinggalkan?
Beliau menjawab: “Tidak”
Apakah diberitahu  bahwa lelaki yang kamu lihat bersama dia adalah ahli bid`ah. Kalau sudah diberi tahu lalu masih tetap saja , bisa ditinggalkan perkataannya.  Bila tidak demikian, maka samakan dia dengan ahli bid`ah.
Ibn <Mas`ud berkata: Orang itu terserah temannya”.


([ 1 ])[
طَبَقَاتُ الْحَنَابِلَةِ ( 1 / 160 )]
قَالَ الْإمَامُ أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلِ رَحِمَهُ اللهَ -: إِذَا رَأَيْتَ الشَّابَّ أَوَّلَ مَا يَنْشَأُ مَعَ أهْلِ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ فَارْجُهُ ، وَإِذَا رَأَيْتَهُ مَعَ أَصْحَابِ الْبِدَعِ فَاْيئَسْ مِنْه ؛ فَإِنَّ الشَّابَّ عَلَى أَوَّلِ نُشُوئِهِ .
Dalam kitab Thabaqat Hanabilah 160/1 disebutkan sbb:
Imam Ahmad bin Hambal  rahimahullah  berkata: “ Bila kamu melihat pemuda berkumpul dengan ahlus sunnah wal jamaah ( bukan ahli bid`ah dan syirik )  pada permulaan pertumbuhannya , maka  berharaplah kebaikan kepadanya. Tapi bila kamu lihat dia berkumpul dengan ahli  bid`ah , maka jangan diharapkan lagi ( putus asa saja) . Sesungguhnya pemuda itu terserah pada permulaan pertumbuhannya.


[
الْآدابُ الشَّرْعِيَّةُ ( 3 / 77 )]
قَالَ اِبْنُ الْجَوْزِيِّ عَنِ الْإمَامِ أَحْمَدَ : وَقَدْ كَانَ الْإمَامُ أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلِ لِشِدَّةِ تَمَسُّكِهِ بِالسُّنَّةِ وَنَهْيِهِ عَنْ الْبِدْعَةِ يَتَكَلَّمُ فِي جَمَاعَةٍ مِنْ الْأَخْيَارِ إِذَا صَدَرَ مِنْهُمْ مَا يُخَالِفُ السُّنَّةَ ، وَكَلاَمُهُ ذَلِكَ مَحْمُولٌ عَلَى النَّصِيحَةِ لِلْدِينِ
Adab syar`iyah 77/3.
Ibn Jauzi berkata tentang Imam Ahmad : Sungguh Imam Ahmad bin Hambal karena sangat konsis kepada sunnah dan melarang kebid`ahan , selalu berbicara di muka  orang – orang baik bila ada  dari kalangan mereka perbuatan yang menyelisihi sunnah. Permbicaraan ini  dimaksudkan untuk memberi nasehat untuk agama.
 .
[
مَنَاقِبُ الْإمَامِ أَحْمَدَ : 253 ]
$
قَالَ الْإمَامُ أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ : إِذَا رَأَّيْتَ الرَّجُلَ يَغْمِزُ حَمَّادَ بْنَ سلمةَ فَاِتَّهِمْهُ عَلَى الْإِسْلامِ ؛ فَإِنَّه كَانَ شَدِيدَا عَلَى الْمُبْتَدِعَةِ .3])
Manaqib Imam Ahmad 253.
Imam Ahmad bin Hambal berkata: Bila kamu melihat seorang lelaki yang menggerakkan alis atau mata  ( untuk mengejek ) kepada Hammad bin Salamah, maka curigailah keislamannya > Sesungguhnya  dia amat bersikeras kepada ahli bid`ah.

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan