Rabu, Februari 03, 2016

Jawabanku untuk tokoh idola salafy.



Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata:

الجهر بالقراءة في الصلاة الجهرية ليس على سبيل الوجوب بل هو على سبيل الأفضلية، فلو أن الإنسان قرأ سراً فيما يشرع فيه الجهر لم تكن صلاته باطلة، لأن النبي صلى الله عليه وسلم قال: "لا صلاة لمن لم يقرأ بأم القرآن" ولم يقيد هذه القراءة بكونها جهراً أو سراً، فإذا قرأ الإنسان ما يجب قراءته سراً أو جهراً فقد أتى بالواجب، لكن الأفضل الجهر فيما يسن فيه الجهر مما هو معروف كصلاة الفجر والجمعة.

Membaca  jaher( bersuara sedang ) dalam shalat jahriyah ( shalat yang  bacaannya di suarakan sedang / jaher ) bukan wajib, tapi afdhol saja. Seandainya  orang membaca dengan  sirri ( dipelankan atau di rahasiakan/ berbisik – bisik ) dalam shalat yang  dianjurkan  membaca  jaher – maka salatnya  tidak batal. Sebab, Nabi shallahu alaihi wasallam bersabda: Tiada salat bagi orang yang  tidak membaca ummul  quran “. Dan bacaan di situ tidak dibatasi jaher atau sirri . Bila  seseorang membaca  bacaan yang wajib di baca dengan sirri  atau jaher , maka  dia telah menjalankan kewajiban. Tp utamanya adalah menjaherkan  bacaan  dlm salat jahriyah yang sudah makruf ( terkenal ) spt salat subuh dan jum`at.  
Komentarku ( Mahrus ali ):
Kalimat dari  tokoh idola salafy kali ini main rasionalisasi  agama, bukan berserah diri apa kata dalil , atau murnikan ketaatan hanya pada Allah  dan rasulNya. Dia mencampur aduk antara akal dan  dalil . Akal – akalan spt ini yang mengotori kemurnian agama. Harus kita bersihkan kotoran itu agar agama  tetap suci dari Allah dan tidak dikotori  oleh tangan – tangan manusia.  Kembalilah pada ayat :
أَلاَ ِللهِ الدِّينُ الْخَالِصُ

Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik dan bid`ah ).[1]

Beliau menyatakan : “Membaca  jaher( bersuara sedang ) dalam shalat jahriyah ( shalat yang  bacaannya di suarakan sedang / jaher ) bukan wajib, tapi afdhol saja”. Jadi menurut beliau dalam shalat maghrib  Isya` subuh  dan seluruh shalat boleh di baca dengan berbisik, tpi tidak afdhol gitu saja. Ini pedapat yang  bid`ah  sekali, menyalahi tuntunan, bahkan menentang ayat 110 al isra` . Allah berfirman:
وَلَاتَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا
dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya (seperti orang berbisik )  dan carilah jalan tengah di antara kedua itu"[2]
وَلَا تُخَافِتْ بِهَا
dan janganlah pula merendahkannya (seperti orang berbisik )
kalimat  ini larangan dari Allah untuk hambanya  berbisik  - bisik dalam membaca ayat dalam shalat,  tidak boleh membaca ayat  quran  dalam shalat dengan berbisik. Lalu syaikh Muhammad  bin Shalih al Utsaimin memperkenankannya.  Sengaja menentang  Allah bukan mentaatinya. Ini jelas salah, tidak samar lagi, bukan agak benar apalagi  di benarkan, harus di salahkan. Haram diikuti.
Ikutilah Allah saja yang  melarang membaca dengan berbisik  dalam shalat. Dan jangan ikut  syaikh al Utsaimin itu yang  memperbolehkan baca  sirri dalam  shalat maghrib, Isya atau Subuh. Bila kita ikut padanya, kita akan menyalahi ayat. Bila  kita ikut padanya , kita akan menyalahi tuntunan  dan menyalahi Nabi shallahu alaihi wasallam.Ingatlah ayat ini:
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan,untuk pilih keputusan lain . Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.[3]
Allah telah memutuskan  untuk tidak berbisik dalam baca ayat dalam shalat lalu kita taat, bukan malah menentang dan kita akan  sesat dengan jelas.
Keterangan cara membaca  ayat dalam salat bukan degan hadis :
  : "لا صلاة لمن لم يقرأ بأم القرآن
Tiada salat bagi orang yang  tidak membaca ummul  quran “
Tapi  dengan ayat 110 al Isra` tadi. 


Mau nanya hubungi kami:
088803080803( Smartfren). 081935056529 (XL ) 






[1] Zumar 3.
[2] Al isra` 110
[3] Alahzab 36
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan