Jumat, Juli 31, 2015

Surat Terbuka Ustadz Fadzlan: Terima Kasih GIDI

Jumat, 31 Juli 2015 View Full site
Home › Khazanah › Cahaya Islam

Surat Terbuka Ustadz Fadzlan: Terima Kasih GIDI
31 Juli 2015 07:45 WIB
Ustadz Fadzlan Garamatan.
Ustadz Fadzlan Garamatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai kembali dari Tolikara, Ustadz asal Papua, Fadzlan Garamatan mengatakan, ada hikmah di balik peristiwa tersebut. Ketua Tim Pencari Fakta Tolikara itu pun menuliskan tulisan singkat berupa surat terbuka untuk Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) lewat aplikasi WhatsAppnya.
Berikut isi surat Fadzlan Garamata yang berjudul Terima Kasih GIDI.
"TERIMA KASIH GIDI"
Atas ulah kalian, kami jadi tahu nama Tolikara yang sebelumnya sama sekali kami tak tahu menahu.
Atas ulah kalian, kami jadi tahu bahwa di Tolikara ada Masjid yang sudah berdiri puluhan tahun yang lalu.
Atas ulah kalian, kami jadi tahu ada ribuan muslim di Tolikara.
Atas ulah kalian, kami jadi tahu ada Perda aneh di Tolikara yang sangat diskriminatif terhadap Islam dan kaum muslimin.
Atas ulah kalian, kami jadi tahu bahwa Australia dan Israel ternyata sudah menancapkan kuku hitamnya di bumi Cendrawasih.
Atas ulah kalian, kami jadi tahu bahwa perkembangan dakwah Islam di Papua secara umum dari hari ke hari terus menggembirakan.
Atas ulah kalian, kami jadi tahu data sebenarnya jumlah total kaum muslimin di Papua sana adalah 40% , populasi yang cukup membalikkan asumsi kebanyakan orang selama ini bahwa Papua hampir identik Kristen atau diklaim Kristen.
Atas ulah kalian, kami dari berbagai penjuru, bukan hanya negeri ini tapi seluruh dunia dan dari berbagai latar belakang jadi tergerak rasa solidritasnya untuk lebih berperan terhadap nasib saudara kami di sana.
Atas ulah kalian, kami jadi yakin bahwa Masjid yang dibakar akan dibangun kembali yang lebih bagus dan lebih megah.
Atas ulah kalian, kami jadi yakin bahwa dakwah Islam di sana akan makin marak dan masif, bahkan pesantren akan segera berdiri.
Atas ulah kalian, mata dunia mulai terbuka bahwa anggapan tentang teroris itu di identikkan dengan Islam adalah keliru.
Terimakasih, terimakasih, dan terimakasih.
Kami menunggu kalian semua jamaah GIDI dalam damai kasih Islam.
Kami berharap tak lama lagi kami bisa menjadi imam shalat di sana, berceramah dan melantunkan adzan lima waktu di sana.
Terimakasih, Islam akan jaya di Papua Nuu Waar
Terimakasih, tak lama lagi, insya Allah Papua Nuu Waar identik dengan Islam.
Terimakasih, Allahu Akbar.

Kamis, Juli 30, 2015

Jawabanku untuk Singopolo Bangil



 Pernah belajar di Dalwa Islamic Boarding School

Dia menulis :
Barangsiapa belajar kpd seorg guru, setelah lama belajar dia mengingkari ilmu dan perbuatan guru tersebut ( mendurhakainya) , apakah pantas murid yg durhaka mendapat ilmu manfaat? Dan bagaimana kita bisa mengikuti murid yg demikian ? Renungkanlah!
 Komentarku ( Mahrus ali ):
Perkataan tsb mungkin di arahkan kpd orang lain. Juga boleh juga untuk saya. Dan komentar  itu  di kolom komentar status sy Bila  untuk sy maka  sy jawab sbb:

Bagaimana  nasib sy bila  guru ahli bid`ah sy, terus saya ikuti keibid`ahannya. Sudh  tentu  saya akan sesat dengan sendirinya  tanpa  disuruh sesat.
Bagaimana nasib sy bila saya meninggalkan dalil  sahih dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk mengambil ajaran  guru yg menyalahi  dalil. Sudah tentu sy ini termasuk melanggar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk taat pd  guru tsb.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sy tinggalkan untuk mengambil guru ahli bid`ah. Ini sama dengan ihtihza`, menghina kpd Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Saya ingat firmanNya:
وَلَئِن سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ ۚ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ
Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja". Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?" Tobat 65.
Bila  sy taat pd ajaran guru ahli bid`ah sampai mati, maka  sy mati  dlm keadaan ahli bid`ah, bukan ahli sunnah . Semoga Allah menyelamatkan sy dari padanya.
Saya harus menyelisihi guru sy yang ahli bid`ah untuk ikut dalil atau guru  ahlissunnah yg komit .
Anda menyatakan:
apakah pantas murid yg durhaka mendapat ilmu manfaat?

Komentarku ( Mahrus ali ):
Murid yg taat pd ajaran guru ahli bid`ah jelas mendapat ilmu kesesatan yg membahayakan kpd  kaum muslimin dan dirinya sendiri. Dan  murid yg durhaka kepada  guru ahli bidah dan membuang ajaran kebid`ahannya, lalu mengganti  dengan  ajaran Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam  yg berdalil  akan bermanfaat  untuk  diri dam kaum muslimin. Ilmu sedemikian ini  dikatakan bermanfaat bukan berbahaya . Ini ilmu yg mencerahkan bukan ilmu kebid`ahan yg menggelapkan.
Tidak ada ilmu kebid`ahan yg bermanfaat. Seluruh ilmu kebid`ahan membahayakan. Cuman salah kaprah dikalangan ahli bid`ah istilah ilmunya tidak manfaat untuk  ilmu kebid`ahan yg ditinggalkan.
Ingat perkataan salaf kita :
Imam Ahmad pernah menyatakan: 

لاَ  تُقَلِّدْنِي وَلاَ  مَالِكًا وَلاَ  الثَّوْرِيَّ وَلاَ  الشَّافِعِيَّ
Jangan ikut kepadaku,atau Imam Malik, Tsauri atau Syafii.
Ali ra  berkata :
مَا كُنْتُ لِأَدَعَ سُنَّةَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِقَوْلِ أَحَدٍ *
Aku  tidak akan meninggalkan sunah Nabi  S.A.W.    karena  perkataan orang “. [1]
Imam Malik berkata :
إنَّمَا أَنَا بَشَرٌ أُصِيبُ وَأُخْطِئُ فَاعْرِضُوا قَوْلِي عَلَى الْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ
        Aku hanyalah manusia , terkadang pendapatku benar , di lain waktu kadang salah . Karena itu , cocokkan perkataanku ini dengan kitabullah dan hadis Rasulullah .

Imam Syafii yang menyatakan :
إذَا صَحَّ الْحَدِيثُ فَاضْرِبُوا بِقَوْلِي الْحَائِطَ وَإِذَا رَأَيْت الْحُجَّةَ مَوْضُوعَةً عَلَى الطَّرِيقِ فَهِيَ قَوْلِي .
Bila ada hadis sahih , maka  lemparkan perkataanku ke tembok . Bila kamu lihat hujjah telah berada di jalan , maka  itulah perkataan ku 
 لاَ تُقَلِّدْ دِينَك الرِّجَالَ فَإِنَّهُمْ لَنْ يَسْلَمُوا مِنْ أَنْ يَغْلَطُوا .
Dalam masalah agama,jangan ikut orang , sebab  mereka mungkin juga salah .

Anda menyatakan:


 Dan bagaimana kita bisa mengikuti murid yg demikian ? Renungkanlah!

Komentarku ( Mahrus ali ):
Mengikuti murid yg durhaka kepada guru ahli bid`ah lalu  taat pd  Allah dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jelas lebih baik  dari pada mengikuti kpd murid yg sendiko dawuh kpd guru ahli  bid`ah yg boleh dikatakan penegak kebid`ahan
untuk mematikan sunnah.

Rabu, Juli 29, 2015

Politik Luar Negeri Saudi ‘ Menaklukkan ’ Amerika !


Satu hal menarik, manakala dalam satu buletinnya Hizbut Tahrir Indonesia alias HTI menyebut serangan Saudi ke pemberontak Houthi Yaman sebagai serangan agen (amerika) untuk membunuhi kaum Muslimin Yaman. Rasa-rasanya kali ini tak perlu diulas lagi bahwasanya yang diserang Saudi adalah pemberontak Syiah Houthi, bukan negeri Yaman.
Selanjutnya, penting bagi kita buat mengetahui hakikat sesungguhnya hubungan Saudi-Amerika. Jika kita perhatikan secara jeli, sangat sulit buat mengatakan bahwasanya Saudi adalah antek Amerika.
Betapa tidak! Amerika merupakan Negara pendewa sekulerisme, liberalisme, pluralisme, demokratisme, emansipasi dan segala bentuk kebebasan berekspresi, sementara Saudi merupakan sebuah negeri yang berazaskan Al-Qur’an dan Sunnah, penegak panji-panji tauhid, penentang utama paham sepilis (sekulerisme, pluralism dan liberalisme), serta antidemokrasi.
Amerika dengan dalih pembela HAM membolehkan kaum wanitanya berpakaian semitelanjang, sementara Saudi mewajibkan kaum wanitanya mengenakan cadar manakala beraktivitas di luar rumah. Masih lekat di benak kita tentunya, bagaimana kritikan tajam mantan putra mahkota Saudi, Pangeran Sultan rahimahullah terhadap paham emansipasi, dimana dengan lugas beliau menyatakan, “hakikat dari emansipasi sesungguhnya adalah kebebasan menyentuh wanita.” Dan bukan hanya soal prinsip kenegaraannya yang bertolak belakang 1800.
Kedua negara juga mendakwahkan prinsip-prinsip yang mereka anut ke seantero penjuru dunia. Amerika dengan gencar menyebarkan dan menyerukan paham demokrasi, emansipasi, pluralisme, HAM, serta sederet isme-isme lain yang intinya menekankan kebebasan beragama dan kebebasan berekspresi tanpa batas.
Sebaliknya, Saudi berada di garda terdepan dalam mendakwahkan Islam yang murni ke segenap penjuru dunia, dimana prinsip-prinsip Islam yang murni tersebut sangat bertentangan dengan isme-isme jualan Amerika dan konco-konconya.
Tidak main-main…Saudi bahkan mendirikan lembaga-lembaga Islam di luar negeri macam LIPIA di Indonesia guna menangkal isme-isme jualan Amerika CS tersebut. Saudi juga memberikan jatah ribuan beasiswa kepada para pemuda dari berbagai negara untuk belajar di universitas-universitas Islamnya dengan tujuan sekembali ke negeri masing-masing, para pemuda tersebut diharapkan tampil sebagai pendakwah tauhid dan sunnah, yang dengan dakwah itu maka isme-isme dagangan Amerika menjadi tidak laku.
Nah, kalau macam itu…mana mungkin dua negara yang saling bertarung dalam perang ideologi dapat dikatakan, salah satunya adalah antek yang lain? Tidak…Amerika sama sekali tidak pernah menganggap Saudi sebagai sekutu. Yang ada, siasat politik Saudi-lah yang memaksa Amerika bermuka manis di hadapan negeri tauhid tersebut.
Saudi, dengan limpahan minyak yang terus menerus mengaliri bawah tanah Jazirah dapat dengan leluasa ‘menundukkan’ Amerika untuk bersedia menandatangani beragam kerjasama militer. Ketergantungan Amerika akan minyak Saudi-lah yang menjadikan Washington dengan cepat tanggap mengikuti instruksi Riyadh guna mengirimkan bantuan militer besar-besaran untuk mementahkan ambisi Saddam Hussein yang pada Perang Teluk I berencana menganeksasi negeri tersebut, setelah Kuwait berhasil dicaploknya.
Begitu pula, tatkala Saudi bersama koalisinya berusaha mengusir pemberontak Houthi dari Yaman, tak ada jalan lain bagi Amerika selain hanya berposisi sebagai penonton. Gonggongan PBB dan Rusia yang meminta serangan udara Saudi dihentikan tidak akan berpengaruh terhadap kebijakan Saudi.
Bahkan PBB pun tidak mampu untuk memaksa Saudi menghentikan serangan gencarnya terhadap pemberontak Syiah Houthi mengingat Amerika sukses dipasung Saudi dengan politik minyak-nya.
Alhasil, serangan Saudi terhadap pemberontak Syiah Yaman akan membawa dampak positif terhadap negeri kayak minyak tersebut.
Pertama, pamor Saudi di kancah internasional bakal kian diperhitungkan.
Kedua, serangan tersebut akan menyibukkan Iran sehingga mau tidak mau negeri yang didirikan di atas reruntuhan kekaisaran majusi Persia tersebut memfokuskan diri dalam memasok senjata buat para milisi houthi serta menghambat laju Syiah-isasi yang kini marak di negeri-negeri Muslim.
Ketiga, serangan Saudi bersama koalisinya terhadap pemberontak Houthi Yaman sekaligus memperkuat keamanan dalam negeri Saudi dari ancaman Iran. Sekiranya Yaman yang berbatasan langsung dengan Saudi dibiarkan jatuh ke tangan Syiah Houthi, dikhawatirkan bakal menjadi batu loncatan Iran dalam mengarahkan moncong meriamnya ke jantung tanah suci.
Dengan demikian, jelas sudah bahwa Saudi berhasil memperagakan permainan politik yang teramat cantik. Lewat politik minyaknya, Saudi berhasil ‘menaklukkan’ Amerika dan dengan serangan tiba-tibanya terhadap pemberontak Houthi yang membuat PBB dan Rusia tak berdaya selain mengecam dan mengecam, Saudi kian menguatkan eksistensinya sebagai pemimpin dunia Islam.
Permainan cantik, strategi jitu dan pertimbangan politik atas asas maslahat-mudharat itulah yang tidak pernah diperagakan rezim Taliban yang semata mendasarkan perjuangan ‘jihad’-nya atas dorongan emosi dan ghirah, sehingga mereka hanya mampu bertahta di Afghanistan selama 5 tahun! Maka dari itu, hendaknya mereka yang mengaku sebagai para ‘pejuang khilafah’ merenungkan hal ini!
https://muslimlurus.wordpress.com/…/politik-luar-negeri-sau…-

BUKAN SALAFI, CUKUP AHLUS SUNNAH SAJA !


Oleh: Abu Husein At-Thuwailibi.
Lumayan pusing membaca inbox yang masuk ke saya dari orang-orang yang tidak saya kenal. baik di facebook, whatsAppp, Line, Wechat, dll. Mulai dari pertanyaan yang membuat ketawa sampai pertanyaan yang buat kecewa.
Pertanyaannya aneh-aneh dan beragam. Mulai dari pertanyaan "Bagaimana pendapat antum tentang daulah islam ISIS", "bagaimana pandangan antum tentang tahdzir asatidzah terhadap antum", "bagaimana pendapat antum tentang Dony Arif Wibowo", "bagaimana manhaj antum sebenarnya", "apakah antum Salafi", daaaaaaan seterusnya.
Mungkin saya jawab disini saja, agar semua bisa baca.
1. Bagaimana pendapat saya tentang ISIS ?
jawab: Perang adalah fitnah. Perang adalah tipu daya. Perang adalah Siyaasah. Saat ini ummat islam di timpa berbagai fitnah yang berkepanjangan. Sementara saya tidak hidup di Suriah, tidak bertemu langsung dengan para mujahidin, dll.
Suriah tengah berkecamuk fitnah, sedangkan waqi' (realita) di suriah saya tidak mengetahui hakikatnya. Tentang Daulah ISIS banyak para Ulama dan petinggi jihad menasehati mereka, bahkan tidak sedikit para Ulama dan tokoh mujahidin menyatakan bahwa ISIS adalah KHAWARIJ modern, sebagian Ulama menyebutnya sebagai ciptaan intelijen amerika. Benar tidaknya statemen itu, yang pasti presiden Amerika Barrac Obama telah keceplosan, dan yang pasti keberadaan ISIS merupakan batu loncatan bagi media barat yang KAAFIRR itu untuk "monsterisasi" terhadap Islam, sehingga simbol-simbol Islam seperti "daulah", "khilafah", "amirul mu'minin", "jihad", "syariah", dll, menjadi "seram" bagi umat Islam sendiri dan manusia secara umum. Barat yang KAAFIRR itu tidak peduli ISIS ada atau tidak, toh tujuan mereka tercapai yaitu berhasilnya menjauhkan umat Islam dari agama dan syari'atnya.
Adapun Komentar saya hanya satu, apabila ISIS adalah benar-benar khawarij modern dan merupakan ciptaan intelijen amerika, maka semoga Allah segera menghancurkan mereka, membinasakan mereka, dan melindungi ummat ini dari kekejian mereka serta kepalsuan khilafah mereka. Namun apabila ISIS adalah benar-benar daulah islamiyyah 'ala manhajin nubuwwah yang menegakkan syariat Allah dan Rasul-Nya dibawah bendera khilafah islamiyyah, maka semoga Allah meneguhkan mereka, menolong mereka, dan menyatukan ummat ini di bawah bendera mereka. Wallahul Musta'an.
2. Bagaimana pendapat saya tentang tahdzir asatidzah terhadap saya ?
Kan sudah saya jawab panjang lebar tentang tahdzir janggal itu. Anda bisa baca di link berikut ini:
https://m.facebook.com/story.php…
3. Bagaimana pendapat saya tentang Dony Arif Wibowo ?
Dony Arif Wibowo ini seorang yang tidak bisa bahasa arab, tapi sayangnya ia memposisikan dirinya layaknya seorang "Professor" dalam Ilmu Lughoh. Ini yang agaknya kita sayangkan dari dia. Bahkan ia di suruh belajar bahasa arab lagi oleh seorang Ustadz di Trans7. Jangankan berbahasa arab, berdialog bahasa indonesia saja ia seperti pemain wayang. Gimana bahasa arab ? coba anda ajak saja dia berdialog atau berdebat dengan bahasa arab fashihah, buktikan !
Bagi saya, bahasa Arab Mahasiswa I'dad Lughowi Universitas Aly Ar-Rayah JAUH LEBIH BAIK daripada Dony Arif Wibowo. Anda tak perlu kaget atau emosi, buktikan saja.!
Tentang kebodohannya terhadap bahasa arab dan ilmu nahwu ini nanti akan saya buat penjelasan khusus. Termasuk penyimpangannya dalam berbagai masalah tauhid Uluhiyyah, khususnya bab Iman dan kufur ia lebih cenderung berfaham neo-Murji'ah dan menyelisihi 'aqidah Salafiyyah yang dibawah oleh Syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab At-Tamimi Rahimahullah.
4. Bagaimana manhaj saya sebenarnya ? Apakah antum Salafi ?
Tidak, Saya bukan "Salafi", tapi saya Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, atau di singkat "aswaja". Aqidah saya aqidah Asy'ariyyah (pengikut Imam Abu Hasan Al-Asy'ari) yang meyakini Allah ber-istawa' di atas 'Arsy maha tinggi diatas seluruh makhluq-Nya tanpa serupa dengan sesuatu apapun, sebagaimana yang beliau fatwakan dalam kitabnya AL-IBAANAH 'AN USHULID DIYAANAH.
Sedangkan mazhab saya adalah mazhab Syafi'i yang meyakini bahwa tidak ada satupun kelompok sesat yang paling pendusta kecuali SYI'AH RAFIDHAH.
Acara TV yang saya ikuti adalah Khazanah Trans7, Wesal TV, Ummat TV, Sahabat Yamima TV, Hang TV, dll.
Tapi saya BUKAN SALAFI. SAYA BERMANHAJ SALAF SAJA. AHLUS SUNNAH SAJA.
"Kenapa tidak mengaku Salafi ??"
Pertama: Sebagaimana istilah "Haroki", "Sururi", "ikhwani", dan ""quthubi" adalah BID'AH, maka istilah "Salafi" juga istilah yang muhdats, bid'ah. Tidak bersumber dari Dalil syara'. Tidak dari Al-Qur'an tidak pula As-Sunnah. Istilah "Salafi" pertama kali di populerkan oleh Syaikh Al-Albani yang bersumber dari Adz-Dzahabi dalam kitabnya Siyaar A'lamin Nubalaa'.
Kewajiban seorang mukmin adalah berupaya berpegang teguh pada Al-Qur'an dan As-Sunnah dengan jalannya para Sahabat Nabi; apapun organisasinya, yayasannya, harokah nya, pergerakannya, dst. Hatta ia seorang diri sekalipun. Kewajiban untuk berupaya meniti jalan Salaf dalam Aqidah, Ibadah, Muamalah, Dakwah dan Akhlaq, tanpa perlu mengaku-ngaku "Saya Salafi", atau teriak-teriak "kami Salafiyyun". Dst. Wallahul Musta'an.
Kedua: Tidak ada dalil yang mensyari'atkan untuk mengatakan "Saya Salafi", atau "kami Salafiyyun". Tidak Allah dan tidak pula Rasulullah. Dimasa Nabi tidak dikenal Istilah "haroki", "hizbi", "ikhwani", "sururi", "salafi". Yang ada hanya MUKMIN, KAFIR, MUNAFIQ. dan untuk masa fitnah seperti sekarang ini, mukmin sejati itu adalah Muslim Sunni Muwahhid, atau di ringkas Ahlus Sunnah Wal Jama'ah.
Lagian, saya serba salah. Kalau saya mengaku "Salafi", saya ini tetap tidak selamat dari TAHDZIR, CELAAN, DAN CACI MAKI sesama Salafi sendiri.
Karena,
- Syaikh Yahya Al-Hajuri (murid senior Syaikh Muqbil) mentahdzir Ustadz Luqman Ba'abduh CS.
- Ustadz Dzulqarnain dan Ustadz Afifuddin mentahdzir Ustadz Firanda Andirja dan Radio Rodja.
- Ustadz Luqman Ba'abduh mentahdzir Ustadz Dzulkarnain CS dan memfatwakan bahwa Dzulkarnain CS adalah MLM (Mutalawwin La'ib Makir).
- Ulama muda Salafi dari madinah, yakni Syaikh DR.Abdullah Al-Bukhari menyebut Syaikh Muqbil Bin Hadi Al-Wadi'i khawarij, meyebut Ust.Firanda Dajjal, menyebut Ust.DR.Ali Musri pendusta khabits.
- Ustadz DR.Ali Musri di tahdzir Ustadz Luqman Ba'abduh, sedangkan Ust.Luqman Ba'abduh di katakan MALING oleh Ustadz Ali Musri karena pernah mencuri kitab seharga kurang lebih 200 juta.
- Ustadz Agus Hasan Bashori dan Syaikh Mamduh Farhan Al-Buhairi di tahdzir oleh Ustadz Abdurrahman At-Tamimi dan di vonis sebagai Sururi.
- Sedangkan Ustadz Abdurrahman at-Tamimi CS di tahdzir sebagai Hizbi oleh para pengikut Ustadz Faisal Usamah Mahri CS.
- Ustadz Indra Al-Medani, Syaikh Utsman Shalih Al-Ifriki, dan Salafi STAI Aly As-Sunnah medan di tahdzir oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Medani CS dan dianggap sebagai Hizbi, manhajnya tidak jelas, dst.
- Syaikh Salim Bin 'Ied Al-Hilali dituduh pencuri oleh mereka yang kontra Syaikh Yahya Al-Hajuri.
- Syaikhain Ibnai Bazmul (dua bersaudara) mentahdzir Syaikh Ali Hasan Al-Halabi.
- Syaikh Rabi' bin Hadi Al-Madkhali menyebut Syaikh Ali Hasan Al-Halabi sebagai ahli bid'ah dan mentahdzirnya.
- Sedangkan Syaikh Falih bin Naafi' Al Harbi mentahdzir Syaikh Rabi'.
- Di Mesir juga demikian, dua murid Syaikh Al-Albani yakni Syaikh Muhammad Hasan dan Syaikh Abu Ishaq Al-Huwaini disebut mubtadi' (ahli bid'ah) oleh murid-muridnya Syaikh Muqbil.
- Ulama sekaliber Syaikh Ibnu Jibrin ditahdzir oleh Syaikh Yahya An-Najmi sebagai ikhwani (ikhwanul muslimin).
- Ulama Salafi Syaikh Hasan bin Abdullah Qu'ud menyindir Syaikh Rabi' bahwa bahasa Arab Sayyid Quthub sekelas mahasiswa sedangkan bahasa Arab Syaikh Robi' masih sekelas anak-anak i'dadi (pemula).
- Syaikh Abdul Aziz bin Manshur Al Kinani mentahdzir Syaikh Robi: dan membuat kitab khusus membantah "kesesatan" Syaikh Robi' berjudul Ar-Raddu 'Alal-Ad'iyatis-Salafiyah setebal 239 hal.
- Syaikh Abu Utsman As-Salafi mentahdzir Syaikh Robi' dengan menulis kitab khusus berjudul "61 Ashlan Faasidan lifirqati murji'ah al khuluf: Ra-Rabi'iyun".
Demikianlah faktanya. Lantas, ke "Salafi" mana saya harus masuk ?
Semuanya mengaku paling SALAFI dan selainnya adalah Ahli Bid'ah, Hizbiyyah, dholaalah, dll. !!??
- Kalau saya masuk Salafi Rodja, saya di tahdzir oleh Salafi Dzulkarnain. Padahal Ust.Dzulkarnain adalah murid yang diakui oleh Syaikh Shalih Fauzan.
- Kalau saya masuk Salafi Ustadz Dzulkarnain, saya di tahdzir oleh Salafi Luqman Ba'abduh. Padahal Ust.Luqman Ba'abduh adalah murid Syaikh Muqbil dan diakui oleh Syaikh Robi'.
- Kalau saya masuk Salafi Ustadz Luqman Ba'abduh, saya di tahdzir oleh Salafi Syaikh Yahya Al-Hajuri. Padahal Syaikh Yahya Al-Hajuri adalah pewaris utama dakwah Syaikh Muqbil Bin Hadi Al-Wadi'i di markaz dakwah darul hadits, dammaj, yaman.
- Kalau saya masuk Salafi Ust.Abdullah Hadrami, Ust.Agus Hasan Bashori, Ust.Khalid Basalamah, Ust.Ahmad Rofi'i, saya di tahdzir oleh Salafi STAI Ali Bin Abi Thalib surabaya.
- Kalau saya masuk Salafi STAI Aly As-Sunnah medan, maka saya di tahdzir oleh para pengikut Abu Ihsan Al-Medani CS. padahal STAI Aly As-Sunnah medan itu punya silaturahmi baik dengan Bpk.Patrialis Akbar (Mantan Menkuham) dan menjalin kerjasama Dakwah.
Lantas, manakah Salafi paling murni ??
Manakah Salafi sejati yang murni 24 karat ?
Apa komentar para Ulama Ahlus Sunnah tentang istilah "Salafi" ??
- Syaikh Muhammad Bin Shalih Al'-Utsaimin berkata:
ولا شك أن الواجب على جميع المسلمين أن يكون مذهبهم مذهب السلف لا الانتماء إلى حزب معين يسمى السلفيين، والواجب أن تكون الأمة الاسلامية مذهبها مذهب السلف الصالح لا التحزب إلى من يسمى ( السلفيون) فهناك طريق السلف وهناك حزب يسمى (السلفيون) والمطلوب اتباع السلف.
Terjemahannya begini:
“Tidak ragu lagi, bahwa wajib bagi seluruh kaum muslimin menjadikan mazhab mereka adalah madzhab salaf, bukan terikat dengan kelompok tertentu yang dinamakan Salafiyyin.
Wajib bagi umat Islam menjadikan madzhab mereka adalah madzhab salafus shalih, bukan berkelompok kepada siapa-siapa yang dinamakan Salafiyyun. Maka, di sana ada jalan salaf, dan ada juga hizbi yang dinamakan Salafiyun, dan yang dituntut adalah mengikuti salaf.”
( Syaikh Muhammad bin Shalih ‘Utsamin dalam kitab Syarh Al-Arba'in An-Nawawiyah halaman 263 Mawqi’ Ruh Al Islam )
- Syaikh Shalih Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan berkata:
المطلوب أن الإنسان يتبع الحق ، المطلوب أن الإنسان يبحث عن الحق ويطلب الحق ويعمل به ،
أما إنه يتسمى بأنه ( سلفي ) أو ( أثري ) أو ما أشبه ذلك فلا داعي لهذا ، الله يعلم سبحانه وتعالى قل أتعلمون الله بدينكم والله يعلم ما في السماوات وما في الأرض والله بكل شيء عليم.

فالله يعلم ما في السماوات وما في الأرض والله بكل شيء عليم .
فالتسمي ( سلفي ، أثري ) أو ما أشبه ذلك ، هذا لا أصل له ، نحن ننظر إلى الحقيقة ولا
ننظر إلى القول والتسمي والدعاوى ، قد يقول إنه سلفي وما هو بسلفي ، أو أثري وما
هو بأثري ، وقد يكون سلفياً أو أثرياً وهو ما قال إنه أثري أو سلفي .
فالنظر إلى الحقائق لا إلى المسميات ولا إلى الدعاوى ، وعلى المسلم أن يلزم الأدب مع
الله سبحانه وتعالى ، لما قالت الأعراب : } آمنا { أنكر الله عليهم } قالت الأعراب آمنا قل لم
تؤمنوا ولكن قولوا أسلمنا { ولكن قولوا أسلمنا ، الله أنكر عليهم أن يسمون ويصفون أنفسهم بالإيمان وهم ما بعد وصلوا لهذه المرتبة ، أعراب جاءوا من البادية ويدعون أنهم
صاروا مؤمنين على طول ، لا . أسلموا دخلوا في الإسلام ، وإذا استمروا وتعلموا دخل الإيمان في
قلوبهم شيئاً فشيئاً, ولما يدخل الإيمان في قلوبكم. وكلمة ( لما ) للشيء الذي يتوقع ، يعني
سيدخل الإيمان ، لكن إنك تدعيه من أول مرة هذه تزكية للنفس .
فلا حاجة إنك تقول : " أنا سلفي ، أنا أثري " أنا كذا ، أنا كذا ، عليك أن تطلب الحق وتعمل به
وتصلح النية ، والله الذي يعلم.

Terjemahannya begini:
“Yang dituntut adalah agar manusia mengikuti kebenaran, dituntut mencari kebenaran, dan beramal dengannya. Adapun, bahwa ada yang mengaku bahwa dirinya salafy atau atsary atau apa saja yang seperti itu, maka janganlah mengklaim seperti itu. Allah Subahanahu wa Ta’ala yang Mengetahui, telah berfirman:
Katakanlah: "Apakah kamu akan memberitahukan kepada Allah tentang agamamu, padahal Allah mengetahui apa yang di langit dan apa yang di bumi dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu?"
(QS.AlHujurat: 16)
Menggunakan nama salafy atau atsary, atau yang serupa dengannya, hal ini tidak ada dasarnya. Kita melihat pada esensinya, tidak melihat pada perkataan, penamaan, atau klaim semata, ia berkata bahwa dirinya salafy padahal ia bukan salafy, atau atsary padahal ia bukan atsary. Namun, ada orang yang sebenarnya salafy dan atsary walau tanpa mengaku dirinya adalah salafy atau atsary.
Kita melihat pada hakikatnya, bukan pada penamaan, atau klaim semata, dan hendaknya seorang muslim komitmen terhadap adab bersama Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ketika orang Badui berkata: ‘Kami telah beriman’, Allah mengingkari mereka (Berkatalah orang-orang Badui ‘Kami telah beriman’, katakanlah (wahai Muhammad): ‘Kalian belum beriman, tetapi katakanlah ‘Kami telah berserah diri-Islam.’) Jadi, Allah mengingkari penamaan mereka.dan penyifatan diri mereka dengan iman, dan mereka belum sampai pada martabat itu. Orang-orang Badui itu datang dari pedalaman dan mereka mendakwakan bahwa mereka sudah beriman sejak lama, tidak. Mereka telah berserah diri dan masuk Islam, dan jika mereka terus-menerus seperti itu dan mereka mempelajarinya, maka iman masuk ke dalam hati mereka. (Dan iman belum (lamma) masuk ke dalam hati mereka), kata lamma (belum) digunakan untuk sesuatu yang belum terjadi, artinya iman itu akan masuk, tetapi sejak awal kalian sudah mengklaim. Inilah bentuk pensucian diri (maksudnya menganggap diri bersih dan lebih dari yang la)
Maka, engkau tidak perlu berkata ‘Saya salafy’, ‘Saya atsary’, saya begini begitu. Wajib bagimu mencari kebenaran dan beramal dengannya dan meluruskan niat. Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Mengetahui keadaan sebenarnya dari hamba-hambaNya".
( Jawaban Syaikh Shalih Fauzan atas pertanyaan dalam kajian kitab Syarah al Aqidah Ath-Thahawiyah tahun 1425 H, direkam dalam kaset seputar tema ini )
Kesimpulannya, saya AHLUS SUNNAH saja.
Allahu A'lam.

Selasa, Juli 28, 2015

Tinggalkan ormas dan bersatulah dlm naungan Islam



Mohon penjelasan dari Ustadz Anshari Taslim, Abdul Hakim, Hasan Al-Jaizy
Ada pertanyaan :
1. Jika ada salah salah satu kelompok haraky umat Islam (bisa dari NU,Persis, Muhammadiyah, Wahdah Islamiyah, Ikhwanul Muslimin, Yayasan Ihya Atturots dll) yang ulamanya bahkan ketuanya salah dalam berfatwa apakah bisa kita menghukumi kelompok umat Islam itu sesat dan keluar dari barisan ahlussunah padahal bisa saja ada anggota didalam kelompok tersebut tidak mengikuti fatwa ulamanya bisa kena getahnya??
2. Apa hukum membentuk suatu perkumpulan umat Islam/haraky seperti Nu, Muhammadiyah, Wahdah Islamiyah, Persis, Ikhwanul Muslimin , yayasan ihya atturots dll apakah sudah keluar dari manhaj salafi sebab membentuk haroki yg ada ketua, wakil, sekretaris, anggota, ada peraturan AD/ART dll ?? Sebab ada sebagian salafyiin yang mengharamkannya dengan dalil hizbiyyah dan bisa terpecah belah ??
3. Apakah seorang yang mengaku salafy ( yang mengikuti jejak shalafusholeh) dilarang duduk bermajelis dengan kelompok haraky seperti Ikhwanul Muslimin, Nahdlatul Ulama, Wahdah Islamiyah, Persis, Yayasan Ihya AtTurots dll yang sifatnya untuk kepentingan dakwah dan kemanusiaan?


 
Perdana Akhmad Lakoni wah wah wah smile emotikon
Rustin Fairuz Nape sob? Beliau salah satu yg berilmu...biar kate orangnye agak aneh tapi pan beliau dalilnya selalu ilmiah.

Membentuk kumpulan dalam Islam sama dg bikin negara di negara. layaknya bikin negara diluar negara. Bikin negara  yg memiliki batasan tertentu, kebangsaan , UU tertentu tidak dianjurkan . Islam hanya ada khilafah ala minhaj nubuwah bukan ala minhaj ulama. Maksudnya khilafah dengan doktrin ajaran Nabi shallallahu 'alaihi wasallam , bukan doktrin ajaran ulama.
Jelasnya kaum kristen itu memiliki ajaran doktrin para pendeta, uskup dan paus paulusnya bukan ajaran asli dari Nabi Isa as.
Begitu juga kaum Yahudi  memiliki ajaran dokrin pendetanya bukan ajaran Nabi Musa yg asli.
Kaum muslmin sekarang sdh kearah sana. Ya`ni ikut jalan mereka – yaitu islam ala minhaj ajaran ulama  bukan ajaran Nabi shallallahu 'alaihi wasallam . Sy ingat:
لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ
Sungguh kamu sekalian akan mengikuti  prilaku bangsa sebelummu  sejengkal demi sejengkal, selengan demi selengan  hingga mereka masuk ke lobang biawak, kamu akan mengikutinya . Kami berkata : “  Wahai   Rasulullah  !  Yahudi dan Nasrani ?  Rasul  menjawab : “ Siapa lagi “. [1]

Disini sy terangkan scara ringkas sj. Jangan bikin kelompok , organisasi. Tapi ormas yg ada bila dibiarkan tetap akan membikin perpecahan dan sulit dipersatukan. Masing – masing akan merasa paling benar.
Dan harus  dibubarkan.
Apakah bisa bubar, insya Allah bisa.
Tapi yg membubarkan itu militer Islam, bukan militer thaghut, bukan kaum sipil yg tidak bawa senjata
Waktu raja Abd Aziz dan Muhammad bin Abd wahab membawa senjata, maka  seluruh sekte Islam bubar dengan sendiri dan bersatu pd raja itu.
Ketika daulah Islam di Irak membawa senjata, maka kelompok dan sekte lainnya bubar dengan sendirinya  lalu bersatu di bawah naungan daulah. Walaupun daulah Islam sekarang dlm rangka pembenahan untuk melengkapi kekurangan yg ada di sana sini.
Tapi kalau ormas itu di biarkan, bahkan di tambah terus, maka perpecahan umat Islam tambah dalam, tambah sulit dipersatukan dan selalu dipermainkan kafirin, di tindas, di injak – injak. Kita tunduk sj pada ayat sbb:



فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ اللهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لاَ تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُونَ(30)مُنِيبِينَ إِلَيْهِ وَاتَّقُوهُ وَأَقِيمُوا الصَّلاَةَ وَلاَ تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ(31)مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ(32)
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.  Surat Rum. 31 – 32

Ada hads  sbb:
افْتَرَقَتْ الْيَهُودُ عَلَى إحْدَى وَسَبْعِينَ فِرْقَةً كُلُّهَا فِي النَّارِ إلَّا وَاحِدَةً وَافْتَرَقَتْ النَّصَارَى عَلَى اثْنَتَيْنِ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً كُلُّهَا فِي النَّارِ إلَّا وَاحِدَةً وَسَتَفْتَرِقُ هَذِهِ الْأُمَّةُ عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً كُلُّهَا فِي النَّارِ إلَّا وَاحِدَةً
           Kaum yahudi terpecah belah menjadi 71 golongan . Seluruhnya di neraka kecuali satu kelompok. Dan kaum Nasrani  terpecah menjadi 72 sekte  seluruh nya di neraka kecuali satu. Dan umat ini akan terpecah menjadi 73 kelompok. Seluruhnya di neraka kecuali satu. Para sahabat berkata : “Wahai Rasulullah ! Siapakah  golongan yang selamat?  Rasul bersabda : “  مَنْ كَانَ عَلَى مِثْلِ مَا أَنَا عَلَيْهِ الْيَوْمَ وَأَصْحَابِي  Orang yang  berpegangan kepada  prilakuku dan sahabat –sahabatku sekarang “. [2]





[1]  Muttafaq  alaih
[2] Lihat Tafsir Al Baidhowi 470/2. Qurthubi 159/4. Addurul mantsur / 289/2. Abus suud 206/3. Al baghowi 333/1. Fathul qadir  370/1. Kasyfud dhunun 1039/1. Annasafi 355/1. Ruhul  maani  68/8.  HR Abu D awud 3980. Tirmidzi / Iman /25064. Ibnu Majah /3981. Ahmad Baqi musnad muktsirin /8046.Dalam riwayat lain di sebut , golongan yang selamat adalah al jamaah. Penyusun kitab Misbahuz zujajah berkata : Sanad hadis sahih , perawi – perawinya terpercaya. Abu Ya`la  Al maushili  meriwayatkannya.Lihat misbahuz zujajah  3041. Ia juga di riwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam kitab sahihnya  6138. Imam  Tirmidzi menyatakan  hadis tsb hasan  sahih .

Senin, Juli 27, 2015

Fatwa Ulama-Ulama Ahlussunnah Tentang Ganja (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Al-Hafidz Adz-Dzahabi, Ibnu Hajar Al-Asqalani, Imam Ibnul Qoyyim, Imam Al-Bahuti, dan Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh)



Fatwa Ulama-Ulama Ahlussunnah Tentang Ganja
(Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Al-Hafidz Adz-Dzahabi, Ibnu Hajar Al-Asqalani, Imam Ibnul Qoyyim, Imam Al-Bahuti, dan Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh) 
1. Fatwa dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata ketika menjawab pertanyaan hukum ganja yang diajukan kepadanya, ”Penggunaan ganja kering hukumnya haram, baik memabukkan ataupun tidak. Adapun yang memabukkan, hukumnya haram berdasarkan kesepakatan kaum muslimin. barangsiapa yang menggunakannya dengan anggapan barang itu halal, maka dia harus di minta bertobat. Bila dia menolak untuk bertaubat, maka dia boleh dihukum mati sebagai orang murtad. Tidak perlu disholatkan jenazahnya dan tidak dikuburkan di pemakaman kaum muslimin. dalam tempat lain, beliau berjata : Ganja lebih layak diharamkan daripada minuman keras karena bahaya yang ditimbulkan akibat penggunakannya lebih besar daripada minuman keras. (litab Fatawa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah  34/210).
2. Fatwa Al-Hafidz Adz-Dzahabi
Al-Hafidz Adz-Dzahabi berkata : candu yang diolah dari daun rami atau daun ganja hukumnya haram sebagaimana minuman keras. Pemakainya berhak mendapatkan hukuman  sebagaimana peminum khomer, dan dia lebih busuk daripada minuman keras. (kitab Al-Kabair 36/ 224 karya Adz-Dzahabi).
3. Fatwa Ibnu Hajar Al-Asqalani
Ibnu Hajar Al-Asqalani menukil ijma`(kesepakatan alim ulama)tentang haramnya ganja dengan dengan berkata : barangsiapa yang menghalalkannya, niscaya dia telah kafir. (kitab Az- Zawajir `an Iqtiraf al-abair 1/213). Dan dalam kitab Fathul bari, beliau berkata : Hukumnya haram berdasarkan hadist Nabi Shallallahu alaihi wasallam yang berbunyi : setiap yang memabukkan hukumnya haram.
 4. Fatwa Ibnul Qoyyim
Ibnul Qoyyim berkata : Sesungguhnya setiap yang membabukkan  masuk ke dalam kategori khomer, baik berupa cairan maupun padat, yang diperas maupun yang dimasak.  Termasuk di dalamnya yang dikonsumsi orang-orang fasik dan pendosa, yaitu ganja(dan yang sejenis itu, pent), seluruhnya termasuk khomer yang diharamkan secara jelas berdasarkan hadist shohih  dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wasallam yang tiada cacat pada sannadnya,  setiap yang memabukkan hukumnya haram.”…. sekalipun ganja tidak termasuk dalam  sabda Nabi Shallahu alaihi wasakkam, tetapi dia tetap haram berdasarkan qias(analogi)yang menyamaratakan seluruh perkara  yang memabukkan karena illat.(alasan hukum)yang sama.(lihat kitab Zaadul Ma`ad fi Hadyi ` ibaad, 5/ 747, dan kitab Al-Mukh adirat Al-Aqiqir an-Nafsiyah, hal : 18-20).
5. Fatwa Imam Al-Bahutti
Imam Al-Bahutti berkata : tidak diperbolekan mengkonsumsikan ganja yang memabukkan.(kitab Kasysyaf  al-Qanna 5/102, karya Al-Bahutti
6.  Fatwa Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh
Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh menukil ucapan Ibnu Hajar Al-Haitsami mengenai kesepakatan empat imam madzhab sebagai berikut : dari keterangan di atas jelaslah bahwa ganja  hukumnya haram menurut empat imam madzhab. Ulama syafi`iyah, Malikiiah dan Hanabilah mengharamkannya berdasarkan dalil-dalil secara eksplisit. Sementara hanafiyahmengharamkannya berdasarkan dalil-dalil secara implisit. (kitab kumpulan  fatwa dan Risalah Syaikh Muhammad bin Ibrahim Ali Syaikh 12/102).
Abu Namira Hasna Al-Jauziyah
Dikutip dari Majalah Fatawa Vol. 05/1/Muharram-Safar 1423 H/2003 M hal. 42.
https://abunamira.wordpress.com/2011/12/10/fatwa-ulama-ulama-ahlussunnah-tentang-ganja-syaikhul-islam-ibnu-taimiyah-al-hafidz-adz-dzahabi-ibnu-hajar-al-asqalani-imam-ibnul-qoyyim-imam-al-bahuti-dan-syaikh-muhammad-bin-ibrahim-alu-syaikh/

Minggu, Juli 26, 2015

Kesalahan ulama ke 27

Iskandar Neuheun menulis :
ZAKAT FITRAH DARI MAKANAN POKOK.
Fathul Mu‘in dicetak bersama Hasyiyah I‘anatuth-Thalibin (penerbit Al-Haramain) juz 2 halaman 172-173.
وهى أى زكاة الفطر صاع وهو أربعة أمداد ، والمد رطل وثلث وقدره جماعة بحفنة بكفين معتدلين عن كل واحد من غالب قوت بلده أى بلد المؤدى عنه فلا تجزئ من غير غالب قوته أو قوت مؤد أو بلده لتشوف النفوس لذلك ومن ثم وجب صرفها لفقراء بلد مؤدى عنه فإن لم يعرف كآبق ففيه آراء : منها إخراجها حالا ، ومنها أنها لا تجب إلا إذا عاد ، وفى قول لا شيء
[ Terjemahan bebas dari saya ]
Besar zakat fitrah untuk satu orang adalah satu sha’ MAKANAN POKOK yang lumrah pada daerah orang yang dizakat fitrahi (penerima zakat fitrah).
Satu sha’ yaitu 4 mud; satu mud adalah 1⅓ liter, dan menurut perkiraan segolongan Ulama adalah sepenuh cakupan dua telapak tangan yang sedang.
Maka belum cukuplah JIKA BUKAN MAKANAN POKOK di daerah orang yang difitrahi, dan juga makanan pokok pembayar fitrah (bila lain daerah dengan yang difitrahi) atau makanan pokok daerah pembayar fitrah, karena keseleraan nafsu mustahiqqin (orang-orang yang berhak menerima zakat fitrah) kepadanya.
Dari sini, maka fitrah wajib dibagikan kepada orang-orang fakir di daerah orang yang difitrahi; Kalau daerahnya tidak dikenal, misalnya karena orang minggat, maka ada beberapa pendapat:
Antara lain, berpendapat fitrah wajib dikeluarkan seketika, pendapat lain mengatakan tidak wajib fitrah kecuali jika telah pulang kembali, dan lain lagi berpendapat tidak wajib zakat fitrah.

*********
Kalau kita perhatikan isi Kitab Fathul Mu‘in ini, menunjukkan bahwa boleh mengeluarkan zakat fitrah dengan menggunakan BERAS.
Karena BERAS adalah makanan pokok mayoritas penduduk Indonesia.

Bagaimana penilaian Anda?
<> Apakah bertentangan dengan Hadits:
روى الشيخان عن ابن عمر قال : فرض رسول الله صلى الله عليه وسلم زكاة الفطر من رمضان على الناس صاعا من تمر أو صاعا من شعير على كل حر أو عبد ذكر أو أنثى من المسلمين
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Ibnu ‘Umar berkata:
“Diwajibkan oleh Rasulullah SAW zakat fitrah dari Ramadhan atas manusia akan satu sha’ dari KURMA atau satu sha’ dari biji GANDUM atas setiap orang merdeka atau hamba sahaya, laki-laki atau perempuan daripada Muslim”.
<> Atau bertentangan dengan ini:
المجموع شرح المهذب ( ٦ / ١٤٤ ) : وقال أبو حنيفة هو مخير ، وعن أحمد رواية أنه لا يجزئ إلا الأجناس الخمسة المنصوص عليها : التمر والزبيب والبر والشعير والأقط ، والله أعلم
Abu Hanifah berkata:
Boleh pilih baginya antara mengeluarkan zakat fitrah dengan uang atau dengan bahan makanan.
Salah satu riwayat Imam Ahmad menyatakan bahwa tidak diperkenankan untuk zakat fitrah kecuali 5 jenis yang sudah di-nash didalam hadits yaitu KURMA, KISMIS, BUR, GANDUM (SYA‘IR) dan KEJU.
Wallahu A’lam.

Komentarku ( Mahrus ali ):
Benar apa yg anda katakan wahai Iskandar Neuheun‎,
Zakat fitrah dg bahan makanan pokok tiada dalilnya. Ia pendapat ulama tanpa dalil, bahkan bertentangan dengan  dalil Ibnu Umar :
روى الشيخان عن ابن عمر قال : فرض رسول الله صلى الله عليه وسلم زكاة الفطر من رمضان على الناس صاعا من تمر أو صاعا من شعير على كل حر أو عبد ذكر أو أنثى من المسلمين
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Ibnu ‘Umar berkata:
“Diwajibkan oleh Rasulullah SAW zakat fitrah dari Ramadhan atas manusia akan satu sha’ dari KURMA atau satu sha’ dari biji GANDUM atas setiap orang merdeka atau hamba sahaya, laki-laki atau perempuan daripada Muslim”.
Juga  bertentangan dengan salah satu riwayat pendapat Imam Ahmad.yang menyatakan  tidak boleh zakat fitrah  dengan makanan pokok.
Kita kembali kpd  hadis muttafaq alaih  dari Ibnu Umar tadi – yaitu zakat fitrah  harus kurma atau gandum bukan beras.
Bila mengeluarkan beras, kita akan  menyelisihi dalil. Tiada dalil sahih yg memperbolehkan  zakat fitrah dg beras. Ingatlah ayat ini:
وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولاً
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui dalilnya . Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. Isra` 36.

ANTARA KHOWARIJ DAN MURJI`AH

[ANTARA KHOWARIJ DAN MURJI`AH]
Berkata Ibrohim An-Nakho'iy رحمه الله,
لفتنة المرجئة أخوف على هذه الأمة من فتنة الأزارقة
"Sungguh-sungguh fitnah murji`ah lebih dikhawatirkan atas umat ini dari fitnah azariqoh".

Dalam riwayat lain,
المرجئة أخوف عندي على أهل الإسلام من عدتهم من الأزارقة
"Murji`ah lebih dikhawatirkan bagiku atas orang Islam ketimbang azariqoh".
Azariqoh, salah satu sekte dari sekte khowarij. Nisbat kepada pendahulunya bernama Nafi' ibnu Azroq.

Beliau berkata lagi,
الخوارج أعذر عندي من المرجئة
"Khowarij lebih aku udzur daripada murji`ah".

Dalam riwayat lain pula,
تركت المرجئة الدين أرق من ثوب سابري
"Murji`ah meninggalkan agama lebih tipis daripada kain sabiri".

Dan juga perkataan beliau رحمه الله,
ما أعلم أحمق في رأيهم من هذه المرجئة، لأنهم يقولون مؤمن ضال ومؤمن فاسق
"Aku tak tahu tentang hal yang paling bodoh daripada pola pikir murji`ah ini. Karena mereka berpendapat orang sesat sebagai orang beriman, dan berpendapat orang fasiq sebagai orang beriman".

Tatkala disebutkan tentang Murji`ah, Syarik Al-Qodhi رحمه الله berkata,
هم أخبث قوم، حسبك بالرافضة خبثاً، ولكن المرجئة يكذبون على الله.
"Mereka adalah seburuk-buruk kaum, kamu menyangka bahwa rofidhoh adalah yang buruk, akan tetapi murji`ah (lebih buruk) karena mereka berdusta atas Nama Allaah".

Al-Imam Al-Auza'i رحمه الله berkata, bahwa Yahya ibnu Abi Katsir dan Qotadah رحمهما الله berkata,
ليس شيء من الأهواء أخوف عندهم من الإرجاء
"Tidak ada golongan pengikut hawa nafsu yang lebih ditakutkan menurut mereka ('ulama) daripada irja`".

Sufyan Ats-Tsauri رحمه الله berkata,
تركت المرجئة الإسلام أرق من ثوب سابري
"Murji`ah meninggalkan Islam lebih tipis dari kain sabiri".

An-Nadhir ibnu Syamil رحمه الله ditanya tentang irja`,
ذلك دين يعجب الملوك
"Ia adalah agama yang membuat senang para raja".

Al-Imam Az-Zuhri رحمه الله berkata,
ما ابتدعت في الإسلام بدعة هي أضر على أهله من هذه –يعني الإرجاء (رواه ابن بطة في الإبانة)
"Tidak ada sebuah bid'ah di dalam Islam yang lebih berbahaya atas umatnya daripada fitnah ini -yaitu irja`-". (Diriwayatkan oleh Ibnu Baththoh dalam Al-Ibanah).

Berkata Asy-Syaikh 'Ashim laisa Ma'shum Al-Maqdisi ﻫﺪﺍﻩ الله,
"Ini bukanlah ucapan yang asal-asalan, akan tetapi ia adalah haq dan benar. Karena khowarij, sikap ghuluw dan penyimpangan mereka bermula dari kecemburuan dan kemarahan saat melihat larangan-larangan Allaah dan batasan-batasanNya dilanggar -menurut klaim mereka-. Adapun murji'ah, madzhab mereka ini menghantarkan pada dilanggarnya batasan-batasan syari'at, terlepasnya manusia dari aturan-aturan agama, dan terbukanya pintu-pintu kemurtadan dalam rangka mempermudah langkah orang-orang kafir dan memuluskan jalan kaum zindiq".