Selasa, April 30, 2013

Kedustaan hadis Syi`ah



Seorang ulama Syi`ah menyatakan : Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ زَارَ الْحُسَيْنَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ فَكَأَنَّمَا زَارَ اللهَ فِى عَرْشِهِ
Barang siapa yang berziarah ke Husain as , seolah berziarah kepada Allah di ArasyNya.

مَنْ زَارَ الْحُسَيْنَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ كَتَبَهُ اللهُ  فِى أَعْلَى عِلِّيِينَ
Barang siapa yang berziarah ke Husain as maka di tulis oleh Allah di illiyin yang paling tinggi.
Komentarku ( Mahrus ali): 
Illiyin adalah tempat pencatatan amal perbuatan manusia yang shalih

مَنْ زَارَ الْحُسَيْنَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ   وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ
 Barang siapa yang berziarah ke Husain as, maka  wajib masuk surga.


Komentarku ( Mahrus ali): 
Itulah kedustaan ulama Syi`ah bukan  ahlis sunnah dalam menyampaikan hadis tanpa sanad. Jarang dijumpai mereka jujur dalam menyampaikan hadis. Dan tiada hadis mereka yang memiliki sanad bersambung sampai Rasul. Dan ini termasuk berbuat kedustaan kepada Allah dan RasulNya, bukan kejujuran ,apakah tidak ingat ayat:
وَالَّذِي جَاءَ بِالصِّدْقِ وَصَدَّقَ بِهِ أُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ(33)
Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa.  Zumar.
Bagi orang yang membenarkan kepada ajaran Nabi Muhammad termasuk orang – orang yang bertakwa. Tapi bagi orang yang mendustakannya termasuk orang yang durhaka. Apalagi berbuat kedustaan atas nama Nabi SAW

مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ

“Barangsiapa berdusta padaku dengan sengaja, maka hendaknya dia bersiap-siap mengambil tempat duduknya di Neraka”.

Mau nanya hubungi kami:
088803080803. 081935056529
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1
                           Waru Sidoarjo



مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ

“Barangsiapa berdusta padaku dengan sengaja, maka hendaknya dia bersiap-siap mengambil tempat duduknya di Neraka”.

Hubungan Mesra Kolonialisme Dan Misi Penyebaran Ajaran Kristen

Muslimdaily.net - Masih banyak orang menganggap bahwa kedatangan kolonial Barat (Portugis dan Belanda) ke negeri ini karena motif ekonomi semata. Mereka datang untuk mengeruk kekayaan alam negeri ini. Motif agama sering dilupakan. Padahal, sejarah menunjukkan ada hubungan erat antara kolonialisme dan Kristenisasi. Masuk dan menyebarnya agama Kristen (Katolik maupun Protestan) di Indonesia terjadi serentak dengan masuknya kolonialisme Barat. Portugis maupun Belanda sama-sama datang dengan membawa misi Kristen.
Di dalam Encyclopædie van Nederlandsch-Indië, Jilid IV, tentang Zending, hlm. 829 disebutkan, “Mengenai sikapnya terhadap perkara agama di kepulauan ini (Nusantara), orang Belanda berdasarkan contoh sama dengan orang Portugis. Di mana pun dia tinggal dan didapatinya telah ada pribumi yang Kristen, keadaan mereka itu tidak disia-siakannya. Sebaliknya, di mana pun didapatinya belum ada, dia berusaha menanam Kristen di tengah-tengah mereka.” 
Jadi, selain mengeksploitasi kekayaan alam, kolonialisme Barat juga berusaha menghancurkan Islam yang dipeluk oleh pribumi. Pribumi yang masuk Kristen tentu lebih setia kepada pemerintah kolonial, yang sama-sama beragama Kristen, dibanding pribumi yang beragama Islam. Tulisan singkat berikut akan memaparkan hubungan erat kolonialisme dan misi Kristen dalam sejarah Indonesia.

Kedatangan Bangsa Barat dan Penyebaran Agama Kristen

Beberapa sarjana Kristen berpendapat bahwa pengkabaran Injil ke beberapa tempat di Indonesia ini sudah dimulai pada zaman Patristik, pada masa sebelum kedatangan Islam. Diduga bahwa orang-orang Kristen Nestorian dari Mesir dan Persia sempat singgah di beberapa tempat di Indonesia dalam perjalanan mereka ke Tiongkok pada abad V. Peristiwa ini terjadi pada masa menjelang timbulnya Kerajaan Sriwijaya. Namun demikian, nasib agama Kristen untuk jangka waktu yang lama tidak begitu jelas setelah periode ini dan tidak meninggalkan bekas. Tidak ada data sejarah yang dapat menjelaskan perkembangan Kristen Nestorian itu. 
Baru pada awal abad XVI agama Kristen mulai berkembang dan menyebar dengan kedatangan bangsa Barat ke Nusantara. Portugis datang dengan semangat Perang Salib dan memandang semua penganut Islam adalah bangsa Moor dan musuh yang harus diperangi. Oleh karena itulah ketika Alfonso d'Albuquerque berhasil menduduki Malaka pada 1511, dia berpidato, "Tugas besar yang harus kita abdikan kepada Tuhan kita dalam mengusir orang-orang Moor (sebutan untuk kaum muslimin_red) dari negara ini dan memadamkan api Sekte Muhammad sehingga ia tidak muncul lagi sesudah ini... Saya yakin, jika kita berhasil merebut jalur perdagangan Malaka ini dari tangan mereka (orang-orang Moor), Kairo dan Mekkah akan hancur total dan Venesia tidak akan menerima rempah-rempah kecuali para pedagangnya pergi dan membelinya di Portugis.
Dalam ekspansinya, Portugis juga mendapatkan mandat dari Paus untuk menyebarkan agama Kristen kepada penduduk yang mereka jumpai. Ketika Paus Alexander VI pada 4 Mei 1493 membagi dunia baru antara Portugis dan Spanyol, salah satu syaratnya adalah raja atau negara harus memajukan misi Katolik Romawi di daerah-daerah yang telah diserahkan kepada mereka itu. Maka dari itu, kedatangan Portugis ke Nusantara –yang waktu itu penduduknya telah banyak yang masuk Islam– tersebut dengan diikuti oleh sejumlah pendeta dan misionaris. Seorang misionaris, Franciscus Xaverius, selama lima belas bulan bekerja di Maluku berhasil membaptis beribu-ribu orang. Selain Maluku, misi Katolik juga segera menyebar di daerah-daerah yang ditaklukkan Portugis, seperti Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Timur. 
Sejak 1600, Belanda dan Inggris berhasil merebut kuasa di laut dari Portugis dan Spanyol. Dua tahun berikutnya, didirikanlah Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC), sebuah organisasi dagang yang dibentuk untuk mencegah persaingan antarkelompok dagang Belanda. Selain mengejar keuntungan ekonomis dan ikut membangun imperium Belanda, VOC juga mendapat mandat dari Gereja Protestan Belanda (Gereformeerde Kerk), yang waktu itu berstatus sebagai gereja negara, untuk menyebarkan iman Kristen, sesuai dengan isi pasal 36 Pengakuan Iman Belanda tahun 1561, yang antara lain berbunyi, "Juga jabatan itu (maksudnya tugas pemerintah) meliputi: mempertahankan pelayanan Gereja yang kudus, memberantas dan memusnahkan seluruh penyembahan berhala dan agama palsu, menjatuhkan kerajaan Anti-Kristus, dan berikhtiar supaya kerajaan Yesus Kristus berkembang." 
Seperti halnya Portugis, kedatangan VOC ke Nusantara juga disertai oleh pendeta-pendeta sebagai pegawai VOC. Mereka bertugas bukan saja menyelenggarakan kebutuhan ruhani para pedagang, pegawai dan pasukan Belanda di pulau-pulau tempat VOC telah membuka kantornya, tetapi juga mengusahakan pertaubatan orang kafir dan pendidikan anak-anak mereka. Yang dimaksud dengan orang kafir di sini tentu saja semua orang di luar penganut Kristen Protestan, termasuk orang Islam. 
Akan tetapi, selama 200 tahun menguasai beberapa wilayah di Nusantara, pertumbuhan agama Kristen pada zaman VOC mempunyai hasil minim. VOC hanya memprioritaskan daerah-daerah bekas koloni Portugis dan Spanyol, seperti Maluku, Minahasa dan lainnya. Kegiatan para pendeta terbatas pada melayani orang-orang Eropa dan orang-orang pribumi yang telah masuk Kristen. Orang-orang Maluku yang sudah beragama Katolik dipaksa untuk berpindah ke Protestan aliran Calvinisme. VOC lebih memedulikan keamanan keuntungan komersial yang diraih daripada mengonversikan orang-orang Indonesia. Upaya-upaya konversi terhadap pribumi, terutama di Jawa, dihindari karena mereka takut akan pengaruh negatifnya terhadap perolehan keuntungan ekonomi. 
Setelah VOC runtuh pada 1799, Indonesia tidak lagi milik suatu badan perdagangan, tetapi menjadi wilayah jajahan negara Belanda. Sejak 1795, Belanda diduduki oleh tentara Prancis. Hal ini mendorong pemerintah Inggris menginvasi Jawa dan mengambil alih kekuasaan dari tangan pemerintah Belanda. Masa peralihan sementara ini berlangsung dari 1811 hingga 1816. Di bawah Thomas Stanford Raffles, Gubernur Inggris yang ditunjuk untuk memerintah di Indonesia, agama Kristen –khususnya Kristen Protestan—mulai bisa menghirup udara segar. Orang-orang Kristen Inggris memainkan peran menonjol dalam kerja-kerja misionaris, dan Masyarakat Misionaris London (London Missionary Society) kemudian mendirikan Gereja Baptis Inggris pertama di Batavia (kini Jakarta). 
Dengan berakhirnya pelbagai perang yang disulut Napoleon, Hindia Belanda kembali jatuh ke tangan pemerintah Belanda. Sejak saat itu dan selanjutnya, agama Kristen mulai mengakar di tanah Indonesia. Berbagai lembaga misionaris pun dibentuk dan berlomba-lomba mengembangkan agama Kristen di kalangan pribumi. Di antara lembaga misionaris tersebut, misalnya, adalah sebagai berikut. Pada 1797 di Belanda dibentuk Nederlandsche Zendeling Genootschap (NZG) yang pada 1848 mengirim Jallesma ke Jawa. Tahun 1847, Gereja Mennonite di Belanda mendirikan Doopsgezinde Vereeniging ter bervordering der Evangelie-verbreiding in de Nederlandsche bezittingen (DZV) yang mengirim Janz ke Jawa empat tahun kemudian. Tahun 1851 di Batavia didirikan Het Genootschap voor In-en Uitwendige Zending oleh orang-orang non-Gereja yang terimbau oleh gerakan Kristenisasi, seperti Esser, residen di Timor, dan F.L. Anthing, wakil ketua Mahkamah Agung di Batavia. Tahun 1855 dibentuk Het Java Comite di negeri Belanda. Tahun 1858 berdiri Nederlandsche Zendings Vereeniging yang memilih daerah berbahasa Sunda sebagai lokasi kegiatan. Tahun 1859 terbentuk pula De Utrechtsche Zendings Vereeniging. Juga tahun 1859 berdiri De Nederlandsche Gereformeerde Zendings Vereeniging (NGZV) yang beroperasi di Jawa Tengah kecuali beberapa daerah di sekitar Gunung Muria dan Salatiga. Kedua daerah ini digarap oleh lembaga misionaris lainnya. 
Oleh karena sangat pesatnya perkembangan Kristen pada abad XIX, sampai-sampai Sierk Coolsma dalam bukunya Dezendingseeuwvoor Nederlandsche Oost-Indie menjuluki seluruh abad XIX sebagai periode misioner agung dan jaya. Julukan ini memang oleh Karel Steenbrink dikatakan tidak benar. Sebab, baru setelah tahun 1850 terjadi kebangkitan religius dan misioner di Belanda, dan dampaknya di daerah koloni baru menjadi jelas tahun 1870-an ketika jumlah misionaris meningkat. Namun demikian, dibandingkan abad-abad sebelumnya, penyebaran agama Kristen mengalami peningkatan yang cukup berarti pada abad XIX. Memasuki abad XX, peningkatan tersebut semakin tajam dengan mendapatkan dukungan pemerintah kolonial Hindia Belanda. 

Dukungan Pemerintah Kolonial Terhadap Upaya Penyebaran Agama Kristen 

Pemerintah kolonial Hindia Belanda banyak memberikan dukungan terhadap upaya penyebaran Kristen, baik berupa kebijakan politik maupun finansial. Pada 1810, Raja William I dari Belanda mengeluarkan dekrit yang menyatakan bahwa para misionaris akan diutus ke Indonesia oleh pemerintah. Pada 1835 dan 1840, dekrit lain dikeluarkan yang menyatakan bahwa administrasi gereja di Hindia Belanda ditempatkan di bawah naungan Gubernur Jenderal pemerintah kolonial di Indonesia. Pada 1854, sebuah dekrit lain dikeluarkan, yang mencerminkan bahwa kedua badan di atas saling berkaitan. Dekrit itu menyebutkan bahwa administrasi gereja antara lain berfungsi mempertahankan doktrin agama Kristen. Karena itu, sejumlah fasilitas diberikan kepada para misionaris, termasuk subsidi dan sumbangan finansial serta keringanan pajak. 
Agama Katolik yang pada zaman VOC dilarang mulai berkembang kembali sejak 1808. Pemerintah kolonial memberikan gaji kepada para imam Katolik. Dalam paruh pertama abad XIX, pemerintah menyetujui maksimal 7 orang imam yang digaji pemerintah berkarya di Hindia Belanda. Jumlah ini terus mengalami peningkatan. Gaji tersebut menjadi pijakan finansial untuk hampir semua kegiatan misioner sampai dengan tahun 1890-an, ketika jumlah para imam melampaui jatah imam yang digaji pemerintah dan lebih banyak pendapatan berasal dari dukungan misioner di Belanda. 
Sampai dengan tahun 1870 sebagian besar gereja dibangun dengan bantuan yang sangat banyak dari pemerintah. Paroki-paroki di Batavia, Surabaya dan Padang menerima subsidi pemerintah untuk membangun dan memugar gereja-gereja mereka. Subsidi terakhir dan terbesar (hampir sebesar f 80.000) diberikan untuk Semarang. 
Seringkali pemerintah Hindia Belanda menyatakan bersikap netral terhadap agama. Akan tetapi dalam kenyataannya, pernyataan ini berbeda antara teori dan praktek. Dalam hubungan antara Islam dan Kristen, pemerintah melakukan diskriminasi terhadap pihak Islam. Para fungsionaris agama Islam diperintahkan dengan tegas agar mereka tidak boleh campur tangan dalam hal politik. Para haji diamati dengan saksama, dan beberapa guru tarekat diasingkan hanya karena alasan sederhana, semisal terlalu berhasil dan mengumpulkan terlalu banyak murid dan pengikut. Para pejabat agama Protestan dan Katolik Eropa mendapat gaji lumayan besar (f 600-800 per bulan, kontras dengan f 100-150 untuk seorang penghulu atau kepala masjid kabupaten). Pemerintah kolonial membayar banyak ongkos perjalanan, termasuk tiket kapal kelas satu dari Eropa ke Indonesia. Di samping itu, banyak pembayaran insidental untuk agama Kristen dibebankan pada anggaran kolonial, khususnya biaya pembangunan gereja-gereja. 
Jika pada abad XIX strategi penyebaran agama Kristen, baik Protestan maupun Katolik, masih diarahkan pada dakwah langsung, maka pada abad XX strategi ini diganti dengan mendirikan sekolah dan rumah sakit, rumah yatim piatu dan beberapa kegiatan sosial lainnya. Melalui alat dakwah yang tidak langsung ini akhirnya diharapkan diperoleh penganut yang lebih besar. Strategi ini disebut pre-evangelisation: suatu usaha yang perlu diadakan untuk mempersiapkan daerah supaya siap menerima pesan dan intisari dari agama Kristen.
Pemerintah kolonial banyak memberikan subsidi pada sekolah, rumah sakit, klinik, dan kegiatan sosial yang dilakukan para misionaris dan zendeling karena dianggap sejalan dengan politik etis yang berusaha untuk “memberadabkan” pribumi. Politik etis sendiri sejatinya adalah kerangka kerja yang di atasnya konsolidasi agama Kristen di Indonesia dimapankan. Sementara itu, subsidi untuk sekolah-sekolah Islam sangat sedikit, belum lagi dikeluarkannya ordonansi guru; sebuah peraturan yang membatasi dan mempersulit sekolah-sekolah Islam. Pada tahun 1919, di Pulau Jawa terdapat 331 sekolah yang mendapatkan subsidi dari pemerintah kolonial. Dari jumlah itu, 155 adalah sekolah Kristen, sisanya sekolah Jawa maupun priyayi, baru kemudian sekolah Islam, seperti sekolah yang didirikan oleh Sarekat Islam dan Muhammadiyah. 
Dalam memberikan anggaran tahunan untuk Islam maupun untuk Kristen (Protestan dan Katolik), nampak sekali diskriminasi pemerintah kolonial. Pihak Kristen yang jumlahnya minoritas itu mendapatkan anggaran tahunan yang jauh lebih besar daripada pihak Islam yang mayoritas. Padahal, anggaran tersebut didapatkan juga dari pajak yang dibayarkan oleh penduduk yang mayoritas beragama Islam. Kita bisa melihat diskriminasi tersebut dalam angka-angka di bawah ini dari anggaran selama 20 tahun. Angka-angka ini telah dibulatkan ke atas supaya genap paling sedikit 100 rupiah. 
Tahun  Untuk
Protestan & Katolik

 Untuk
Islam
 1920  f 1.010.100   f 5.900
 1921  f 1.010.100  f 5.900
 1922  f 1.077.100  f 5.900
 1923  f 1.095.100  f 5.900
 1924  f 1.116.100   f 5.900
 1925   f 1.115.000   f 4.000
 1926  f 1.108.000   f 4.000
 1927  f 1.417.000   f 4.000
 1928  f 1.748.000  f 4.000
 1929  f 1.728.000  f 4.000
 1930  f 1.641.000  f 4.000
 1931  f 1.612.000   f 4.000
 1932  f 1.862.300  f 4.700
 1933  f 1.601.300  f 7.700
 1934  f 1.511.500  f 7.500
 1935  f 1.176.500  f 7.500
 1936  f 1.007.500  f 7.500
 1937  f 1.004.500  f 7.500
 1938  f 1.022.500  f 7.500
 1939  f 1.197.500  f 7.500
 1940  f 1.304.400  f 4.600
Kesimpulannya, kolonialisme dan misi Kristen mempunyai hubungan erat. Agama Kristen datang dan menyebar di negeri ini seiring dengan datang dan menyebarnya kolonialisme Barat. Dukungan pemerintah kolonial terhadap misi Kristen juga merupakan fakta keras (hard fact) yang tak terbantahkan. Kalaupun dalam beberapa kasus pemerintah membatasi dan melarang kegiatan misi, hal itu bukan berarti mereka memusuhi cita-cita agama Kristen. Pemerintah melakukan itu untuk mengatur serta menjaga keamanan dan ketertiban. Akhirnya, sebagaimana dikatakan oleh Sartono Kartodirdjo , opini lama yang berpendapat bahwa conquistadores Spanyol datang ke Benua Baru demi Kejayaan, Kebesaran Tuhan, dan Emas (Glory, God and Gold) itu memang benar-benar berlaku bagi imperialisme Belanda. Wallahu a’lam. [mzf]
Penulis: Muhammad Isa AnshoriPeneliti pada Pusat Studi Peradaban Islam (PSPI)

Kiai NU: Tak Pilih PKB, Tak Masuk Surga

Kiai NU: Tak Pilih PKB, Tak Masuk Surga...
Yusuf Syaiful Usef 1 Mei 0:13
Kiai NU: Tak Pilih PKB, Tak Masuk Surga
Thursday, 10 January 2013 20:05 Achsin
Buku Karya KH Ushfuri Anshor dengan judul 'Belum Terlambat Sebelum Kiamat' (IST)
itoday - DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengeluarkan sebuah buku yang ditulis KH Ushfuri Anshor dengan judul 'Belum Terlambat Sebelum Kiamat.'

Dalam kata pengantar yang ditulis Sekjen PKB, Imam Nachrowi mengutarakan, KH Ushfuri menggugat kondisi ini dan beliau nyatakan bahwa seharusnya kiai-kiai NU berani tampil di depan umat dengan berteriak lantang. "Barang siapa tidak mencoblos PKB, partai politik yang didirikan oleh PBNU tahun 1998, maka orang NU itu jika wafat dipastikan tidak akan masuk surga."

Imam Nahrowi melanjutkan, bagi KH Ushfuri, PKB adalah satu-satunya partai politik di era reformasi yang didirikan oleh dan difasilitasi PBNU dengan membentuk tim 5 (lima) dan tim 9 (sembilan).

"Karena fakta sejarah ini tidak pernah berubah dan dicabut, maka selama itu pula NU harus kembali menggelorakan fatwa serupa, bahwa partainya orang NU itu ya PKB, bukan yang lain," tulis Imam Nachrowi

Sumber: http://id.mg61.mail.yahoo.com/neo/launch?.rand=ebo0fhlinlhnn#mail
 
Komentarku ( Mahrus ali): 
Setahu saya, berormas atau berpartai dalam Islam bisa membikin perpecahan kaum muslimin, boleh jadi menggembirakan kaum kafir dan menyedihkan kalangan ahlus sunnah yang konsis kepada ajaran Quran dan hadis. Ia  bukan membangun persatuan kaum muslimin, malah merusak persatuannya. Ini termasuk berfirqah – firqah yang di larang bukan diperintahkan dan membencikan kepada Allah menyenangkan kepada setan. Setan – setan manusia senang dan kaum shalih sama risih sekali. Dosa membikin partai atau fanatik padanya tidak terampun karena termasuk dosa syirik. Lihat ayatnya:
وَلاَ تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah,
مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ
yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.[1]
إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُوْنَ
Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka (terpecah) menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah (terserah) kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.[2]
Dalam suatu hadis juga di jelaskan :
مَنْ قُتِلَ تَحْتَ رَايَةٍ عِمِّيَّةٍ يَدْعُو عَصَبِيَّةً أَوْ يَنْصُرُ عَصَبِيَّةً فَقِتْلَةٌ جَاهِلِيَّةٌ

Barang siapa terbunuh di bawah bendera buta  yang mengajak fanatik atau membela karena  fanatik golongan  sama dengan mati jahiliyah ( bukan syahid ) .[3]


[1] Arrum 31-32
[2] Al Fateh 26
[3] Muslim / Imarah /1850 Nasai /Tahrimud dam /4115


Mau nanya hubungi kami: 088803080803. 081935056529
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1
                           Waru Sidoarjo

Uang kotak amal masjid



Assalamu'alaikum ustd,
sy dzulifan dari jmbng,
sy mw tnya,ap yg boleh dilakukn untk uang kotak amal masjid,
d desa sy bysax dstyp adha pngjyn atw acra2 jama'ah itu byayanya 
diambilkn dari uang masjid, 

Saya jawab:wss. Boleh saja untuk kemaslahatan masjid.
Dia kirim sms lagi:
 Ya Ust trimakasih.

Komentarku ( Mahrus ali): 
Kalau untuk acara kebid`ahan dan kesyirikan maka dilarang , karena ada ayat:
وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. Maidah 2

Mau nanya hubungi kami:
088803080803. 081935056529
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1
                           Waru Sidoarjo

 

Senin, April 29, 2013

Heboh!! Ratusan Pendeta Amerika Serikat Menyangkal Iman Kristen

HOUSTON AS – Gereja Amerika diguncang penyangkalan iman. Lebih dari 200 pemimpin gereja di seluruh negeri di Amerika Serikat menyatakan sudah tidak percaya kepada Tuhan, membuang iman kristiani dan tak mau lagi membaca Alkitab (Bibel). Sebagian mereka mengumumkan kepada publik, tapi sebagian memilih untuk merahasiakannya agar bisa melayani gereja, meskipun mereka tidak lagi percaya dengan apa yang mereka khotbahkan.
Mike Aus, pendeta di wilayah Houston, menjadi pendeta yang pertama kali mengumumkan keputusannya ke publik.
Pendeta di Gereja Theophilus di Katy itu mengumumkan keputusannya untuk menjadi ateis dalam suatu acara televisi Minggu pagi di MSNBC.
…Hardly anyone reads the Bible. If they did, the whole thing would be in trouble…
“Hardly anyone reads the Bible. If they did, the whole thing would be in trouble,” ujar Pendeta Aus dalam acara ‘Up with Chris Hayes,’ salah satu program MNSBC. (Hampir tidak ada orang yang membaca Alkitab. Jika mereka membacanya, maka semuanya akan berada dalam masalah).
Jemaat-jemaat di Gereja Theophilus sendiri, kepada Local 2, mengaku tidak tahu apa-apa tentang perubahan kepercayaan Aus sampai ia mengumumkannya sendiri melalui siaran televisi itu.
“Apakah Anda akan berkhotbah Minggu depan?” tanya Chris Hayes, pemandu acara tersebut.
“Saya akan kembali minggu depan dan bertemu dengan atasan Saya untuk membicarakan bagaimana selanjutnya. Kita lihat saja nanti,” tukas Aus.
…Hampir tidak ada orang yang membaca Alkitab. Jika mereka membacanya, maka semuanya akan berada dalam masalah…
Aus adalah seorang pendeta Lutheran yang telah berkhotbah di gereja selama hampir 20 tahun. Sekarang, ia justru mengatakan tidak lagi percaya kepada pesan-pesan yang telah dikhotbahkannya itu. Ia pun telah menolak permintaan wawancara dari Local 2. Menurutnya, ia telah kehilangan imannya.
“Ketika saya mulai membuang iman saya, saya pun menyadari belakangan ini bahwa tidak banyak yang harus saya tinggalkan,” tegas Aus.
Dampak pernyataan Aus sangat dirasakan oleh gerejanya yang beranggotakan sekitar 80 orang. Sepekan setelah pengumumannya, gerejanya pun dibubarkan. Jemaatnya tidak mau berbicara lagi dengan Local 2, tetapi mereka mengatakan bahwa pendeta mereka telah menghancurkan mereka.
“Ketika seorang pendeta muncul dan berkata, ‘Saya tidak lagi beriman,’ maka itu akan mengguncangkan dunia mereka. Jemaat melihat pendeta sebagai superhero spiritual,” kata Dr Keith Jenkins, seorang pendeta Methodist, mantan presiden Houston Graduate School of Theology.
Menurut Jenkins, banyak pemimpin gereja yang bertanya-tanya dan kemudian kehilangan iman mereka, tapi belum pernah ada sebelumnya yang kemudian menjadi fenomena umum.
Para pendeta, pelayan dan pemimpin gereja yang tidak lagi percaya Tuhan itu telah membentuk kelompok pertemuan rahasia melalui situs clergyproject.com. Menurut mereka, jumlah anggota yang ada sekarang telah mencapai 240 orang. Beberapa di antaranya, seperti Aus, telah terang-terangan mempublikasikan keputusan mereka. Sementara, pada umumnya memilih untuk merahasiakannya.
Mereka yang memilih untuk merahasiakan keputusan mereka, tetap aktif melayani di gereja-gereja dan lembaga-lembaga pelayanan, meskipun mereka tidak lagi percaya dengan apa yang mereka khotbahkan.
“Saya yakin, ada banyak pendeta yang aktif melayani di gereja-gereja, tetapi sedang mengalami krisis iman dan bahkan kehilangan iman mereka, tetapi mereka belum keluar karena memikirkan kehidupan mereka,” kata Jenkins.
“Mereka harus segera mengambil keputusan. Mereka tidak perlu tetap bertahan dalam gereja kemudian menggunakan posisi mereka sebagai pendeta dan mencoba mempengaruhi yang lain.” [voa-islam.com]



Komentarku ( Mahrus ali): 

Apa yang dirasakan  oleh pendeta ini suatu saat akan  menyebar juga virusnya kepada tokoh – tokoh ahli bid`ah yang telah mengenal quran dan hadis. Mereka juga mengetahui bahwa ajarannya  sangat rapuh dan ajaran yang berlandaskan Quran dan hadis  sangat kuat, rasional bukan emosional sebagaimana ajaran mereka, menenangkan  bukan membingungkan sebagaimana ajaran mereka.
Karena itu , banyak kalangan tokoh ahli bid`ah yang meragukan terhadap ajaran yang di sampaikan sebagaimana saya dulu.Ingatlah ayat ini:
لَا يُقَاتِلُونَكُمْ جَمِيعًا إِلَّا فِي قُرًى مُحَصَّنَةٍ أَوْ مِنْ وَرَاءِ جُدُرٍ بَأْسُهُمْ بَيْنَهُمْ شَدِيدٌ تَحْسَبُهُمْ جَمِيعًا وَقُلُوبُهُمْ شَتَّى ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَا يَعْقِلُونَ(14)
Mereka tiada akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tiada mengerti. Hasyer

Mau nanya hubungi kami:
088803080803. 081935056529
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1
                           Waru Sidoarjo

 

SMS dari LUkman Semarang tentang bid`ah



Ada prnytaan bhwa Urusan ibadah wjib ittiba' dan untk urusan dunia disuruh 
mengembangkan kcwli ada larangane. Bgmana ustadz? Krn dibbrapa pmhaman
 sesuatu  yg baru(yg tdk ada zaman rasul)baik urusan dunia maupun ibadah adalah 
Bidah. Bgmana qt memahami akn hal ini. 

Saya jawab:
Baik ibadah atau urusan dunia itu di atur dalam al quran dan hadis, semisal tentang masalah dunia, kita kerja tidak boleh memakai uang pinjaman yang mengandung riba, tidak boleh  jual katak, ular, kerang, kepiting, bekecot dll. Kita  tidak boleh menyewakan  sound sistim untuk kemungkaran, tata rias kemanten dll. Itu seluruhnya urusan keduniaan yang dilarang dalam sariat. .
 Setahu saya, masalah sarana itu boleh menggunakan tehnologi yang tercanggih. Disini tiada bid`ah baik hasanah atau sayyiah.
Mau nanya hubungi kami: 088803080803. 081935056529
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1
                           Waru Sidoarjo

SMS dari Bali untuk pesan satu set cd pengajian



H.mahrus ali.2160591725.rp500rb.mhn dicek.bpk jum.an.jln durian44.loloan
 barat negara bali.pakai elteha biar cepet,sukron kasir.
Saya jawab:
Insya Allah , saya kirim secepatnya.
Dia kirim sms lagi:

Kalau bisa mhn hari ini dikirim.lagi2hari ada pengajian.mau saya bagi bagi
.sukron.

Saya jawab:
Insya Allah, saya upayakan. Sebab sebagian cdnya masih akan saya rekam.
Komentarku ( Mahrus ali): 
Sebab, stok untuk satu set habis, dan tinggal satu, ternyata cdnya kurang. Jadi harus di rekamkan lagi
Dia kirim sms lagi:

Ass.wr.wb.ustaz sdh dikirim  pesanan cd ana sukron.

Saya jawab: Tidak bisa, besok insya Allah.

Mau nanya hubungi kami:
088803080803. 081935056529
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1
                           Waru Sidoarjo

 

Minggu, April 28, 2013

Bangkai Ikan laut haram atau halal





Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani Rahimahullahu Ta’ala
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu berkata : “Seorang datang pada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam lantas berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami sering mengarungi lautan dan membawa sedikit air, kalau kami berwudhu dengannya maka kami akan kehausan, apakah kami boleh berwudhu dengan air laut?”.
Rasululullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
Ia (air laut) thahur suci mensucikan airnya, lagi halal bangkainya.”[lihat Ash-Shahihah no. 480].
Dalam hadits ini terdapat faedah penting, yaitu:
Halalnya semua yang mati di lautan dari binatang yang memang hidup di sana sekalipun dia telah terapung di atas air.
Dan alangkah bagusnya apa yang diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar bahwa dia ditanya lalu dia menjawab : “Sesungguhnya Rasululullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya airnya laut itu suci mensucikan dan bangkainya halal.” (Hadits Riwayat Ad-Daraquthni no. 538)
Adapun hadits yang melarang memakan apa yang sudah terapung darinya (air laut) tidaklah sah. [Ash-Shahihah I/788].
Komentarku ( Mahrus ali): 

Bangkai ikan



Untuk bangkai - bangkai ikan dijelaskan hadis sbb :
( هُوَ الطَّهُوْرُ مَاءُ هُ وَالحِلُّ مَيْتَتُهُ ) أَخْرَجَهُ الأَرْبَعَةُ  وَابْنُ أَبِيْ شَيْبَةَ  وَاللَّفْظُ لَهُ ، وَاْبْنُ خُزَيْمَةَ وَالتِّرْمِذِي وَرَوَاهُ ماَلِكٌ  وَالشَّافِعِي وَأَحْمَدُ
 Rasulullah SAW bersabda tentang  laut ; “ Airnya suci ( bisa di buat mandi jinabat ,wudu dan mencuci pakaian  ) , bangkainya halal. [1]HR empat imam hadis , Ibnu Abi Syaibah [2] Lafadh hadis menurut riwayat Ibnu Abu Syaibah . Begitu  juga Ibnu Khuzaimah [3] , Tirmidzi , Imam Malik [4]Assyafi`I [5] dan Imam Ahmad
Ahmad bin Ali bin Hajar Alasqalani  , lahir 773 , wafat 852H berkata :
  قَالَ الدَّارُقُطْنيِ هَذَا بَاطِلٌ بِهَذَا اْلإِسْنَادِ وَهُوَ مَقْلُوْبٌ وَأَخْرَجَهُ الدَّارُقُطْنِي فِي اْلغَرَائِبِ عَنْ أَبيِ بَكْرٍ الشَّافِعِي مِنْ أَصْلِ كِتَابِهِ وَعَنْ غَيْرِهِ كِلاَهُمَا عَنْ أَحْمَدَ بْنِ عُمَرَ بِهِ وَلَكِنْ لَمْ يَتَعَيَّنْ كَوْنُ اْلغَلَطِ مِنْهُ فَقَدْ وَثَّقَهُ الْخَطِيْبُ وَهِشَامٌ حَدَّثَ فِي آخِرِ عُمْرِهِ بِأَحَادِيْثَ أَخْطَأَ فِيْهَا
Imam Daroquthni  lahir 308H  wafat 385 H. berkata :” Hadis tsb keliru dengan sanad tersebut  .Ia terbalik .Beliau mencantumkan hadis tersebut dalam  kelasifikasi hadis – hadis nyeleneh  dari Abu bakar Assyafii  dari kitabnya yang asli dan dari lainnya . Keduanya dari  Ahmad bin Umar . Tapi kesalahan belum tentu dari dia . Sungguh  al Khothib mempercayainya . Hisyam  di usia lansia menyampaikan  beberapa hadis  tapi keliru .
 وَقاَلَ بْنُ قَانِعٍ مَاتَ أَحْمَدُ بْنُ عُمَرَ سَنَةَ أَرْبَعٍ وَثَلاَث ِمِائَةٍ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى
Ibnu Qani`  berkata :”  Ahmad bin Umar meninggal dunia  tahun 103 atau 104 H . [6]
مُحَمَّدُ بْنُ غَزْوَانَ عَنِ اْلأَوْزَاعِي وَغَيْرِهِ قَالَ أَبُوْ زَرْعَةَ مُنْكَرُ الْحَدِيْثِ وَقَالَ بْنُ حِبَّانَ يُقَلِّبُ اْلأَخْبَارَ وَيَرْفَعُ اْلمَوْقُوْفَ لاَ يَحِلُّ اْلاِحْتِجَاجُ بِهِ
Perawi bernama  Muhammad bin Ghozwan dari Alauza`I dll . Abu zar`ah berkata : Dia  perawi yang mungkar hadisnya  . Ibnu Hibban berkata  :” Dia sering membulak balik berita , memarfu`kan hadis mauquf  . Tidak boleh dibuat pedoman hadisnya . [7]
Ahmad bin Ali bin Hajar Alasqalani   berkata :
قَالَ أَبُو زَرْعَةَ فِي حَدِيْثِ سَالِمٍ عَنْ أَبِيْهِ هَذَا شِبْهُ مَوْضُوْعٍ 
Abu Zar`ah berkata tentang hadis Salim dari ayahnya : Ini mirip hadis palsu [8]
Komentarku ( Mahrus ali): 
Itulah hadis dari Ibn Umar tadi. Jadi ia bukan hadis sungguhan tapi mirip palsu.
Abu  Umar – Yusuf bin Abdillah bin Abdulbar Annamiri  ,lahir 368 , wafat 463  berkata :
وَهَذَا الْحَدِيْثُ لاَ يَحْتَجُّ أَهْلُ الْحَدِيْثِ بِمِثْلِ إِسْنَادِهِ وَهُوَ عِنْدِي صَحِيْحٌ
Hadis ini tidak dibuat pegangan oleh ahli hadis , namun menurutku sahih[9]
Imam Tirmizi Abu Isa  Attirmizi Assalmi  ,lahir 209 , wafat  279 H berkata :
هَذَا حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ
Ini hadis hasan sahih [10]   Ibnu  Huzaimah dan al Hakim menyatakan sahih . [11]
Halalnya bangkai ikan hanya berdasarkan hadis yang sahihnya masih diperselisihkan , kita kembali kepada Al Quran  173 Al Baqarah yang mengaharamkan bangkai secara mutlak baik di darat atau di laut. Bangkai ikan yang  terkadang berbau busuk  ,kita jijik kepadanya , hidung kita tersengat karenanya . Bila di goreng juga tidak enak ,. Layak sekali di haramkan berdasarkan ayat tersebut  dan ayat sbb :
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, [12]

Blog ke tiga
Peringatan: Bila mesin pencari diblog tidak berfungsi, pergilah ke google lalu tulislah:  mantan kiyai nu    lalu teks yang kamu cari
Mau nanya hubungi kami:
088803080803. 081935056529
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1
                           Waru Sidoarjo





[1] Hadis tersebut  jawaban Nabi SAW kepada  Abed bin Zam` ah . Musnad Rabi` 72/1 Mushonnaf ibnu Abi Syaibah 121/1 Mu`tashor mukhtashor 272/1 Aunulma`bud 42/5 Tuhfatulahwazi 465/4 Lisanul mizan 237/1 tahzibut tahzib 229/10 Khulashot badrilmunir 7/1`  Nailul author  28/9

[2] Bernama  Abdullah bin Muhmmad  Al Kufii , wafat tahun 235 H. `

[3] Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah   Annaisaburi – guru Ibnu Hibban , wafat tahun 311H.

[4] Imam Madinah Al Munawwarah  Malik bin Anas , wafat tahun 179H .

[5] Muhammad bin Idris Assyafi I Al Muttholibi  - penduduk Mesir  , wafat  tahun 204 H .
[6] Lisanul mizan 237/5
[7] Lisanul mizan 338 /5
[8] Lisanul miZan 338/5
[9] Attamhid libni Abdil bar 217/16
[10] Sunan Tirmizi 101/1
[11] AlMustadrak   237/1
[12] Al maidah 3