Jumat, November 30, 2012

Mujahidin Ahrar Syam menaklukkan Pangkalan Udara Al-Minthar di Aleppo Timur




Muhib Al-Majdi
 

Jum'at, 30 November 2012 21:21:52

ALEPPO (Arrahmah.com) – Mujahidin Brigade Ahrar Asy-Syam bekerja sama dengan mujahidin Jama'ah Thali'ah Islamiyah melakukan serangan gabungan terhadap salah satu pusat kekuatan angkatan udara rezim Suriah, Pangkalan Udara Al-Minthar, di wilayah Jabal Hash, pesisir Aleppo Timur.

Mujahidin melakukan survey lapangan secara cermat terhadap Pangkalan Udara Al-Minthar sebelum menggelar operasi gabungan. Dewan Militer mujahidin kemudian membuat perencanaan serangan secara matang dan menjelaskannya kepada seluruh mujahidin yang akan ikut ambil bagian dalam penyerangan.

Puluhan mujahidin berangkat ke arah target dengan beberapa kendaraan. Mereka kemudian menyebar dan mengambil posisi-posisi strategis, sambil menunggu aba-aba dimulainya serangan. Komandan umum mujahidin kemudian mengucapkan bismillah, Allahu akbar dan serangan gencar pun dimulai. Sabtu (24/11) pagi itu pertempuran dahsyat pecah.

Tembakan roket RPG dan senapan mesin mujahidin menghujani Pangkalan Udara Al-Minthar. Angkatan Udara rezim Suriah membalas dengan menembakkan tank, mortir dan rudal ke posisi-posisi mujahidin. Mujahidin tak membiarkan keunggulan kekuatan militer musuh meneror mereka. Mujahidin membalas dengan tembakan mortir dan roket RPG.

Pekikan takbir membahana selama pertempuran sengit berlangsung. Senapan mesin berat mujahidin juga memberikan tekanan terhadap pangkalan udara pasukan rezim. "Doa…doa…takbir…takbir…wahai para pemuda, " perintah komandan lapangan kepada seluruh mujahidin yang bertempur.

Pertempuran sengit pecah selama empat hari penuh. Sebuah pesawat tempur jenis Mig-21 rezim Suriah berhasil ditembak jatuh oleh mujahidin saat membombardir posisi mujahidin. Mujahidin terus bergerak maju dan menyerang dengan sengit. Pada Selasa (27/11) siang, mujahidin berhasil merebut Pangalan Udara Al-Minthar. Allahu Akbar wa lillahil hamdu.

Mujahidin membakar bendera rezim Suriah di atap gedung Pangkalan Udara Al-Minthar. Mereka menunjukkan sejumlah kendaraan militer, rudal, senjata dan amunisi yang berhasil mereka rebut dari Pangkalan Udara Al-Minthar. Juru bicara mujahidin juga memberikan pernyataan resmi atas kemenangan tersebut dengan berlatar belakang sejumlah rudal dan kendaraan pengangkutnya.

Mujahidin juga menunjukkan bangkai pesawat tempur Mig-21 yang berhasil mereka tembak jatuh. Pekikan takbir mengiringi kamera mujahidin yang merekam mayat-mayat tentara rezim Suriah yang tewas dalam pertempuran.

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

Brigade Ahrar Asy-Syam

Telah berhasil dibebaskan Pangkalan Udara Al-Minthar di Jabal Hash di pinggiran propinsi Aleppo Timur oleh Brigade Ahrar Asy-Syam yang terdiri dari:

    Brigade Ajnad Asy-Syam
    Brigade Sa'ad bin Muadz
    Brigade Ahfad Ali
    Brigade Abul Fida'

Dalam operasi gabungan dengan Jama'ah Thali'ah Islamiyah setelah terjadi pertempuran sengit selama empat hari

Mujahidin berhasil mendapatkan harta rampasan perang berupa:

    Beberapa meriam Howitzer kaliber 23 mm bersama sejumlah besar amunisinya
    Beberapa rudal jenis Volga beserta kendaraan-kendaraan pengangkutnya
    Beberapa senapan mesin berat dan amunsinya
    Beberapa buldozer, escavator dan kendaraan

Selama pertempuran mujahidin juga berhasil menembak jatuh sebuah pesawat temput jenis Mig-21.

Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam.
Selasa, 14 Muharram 1434 H
bertepatan dengan 27 November 2012 M

(muhib almajdi/arrahmah.com)

Hadis populer tapi lemah ke 20



Syaikh Muhammad Nashiruddin al albani  berkata:
وَ أَمَّا قَوْلُهُ صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " اْلعَبْدُ إِذَا وُضِعَ فِي قَبْرِهِ ، وَ تَوَلَّى وَ ذَهَبَ أَصْحَابُهُ حَتىَّ إِنَّهُ لَيَسْمَعُ قَرْعَ نِعَالِهِمْ أَتَاهُ مَلَكَانِ فَأَقْعَدَاهُ ، فَيَقُوْلاَنِ لَهُ.. " الحديث رَوَاهُ اْلبُخَارِي فَلَيْسَ فِيْهِ إِلاَّ السَّمَاعُ فِي حَالَةِ إِعَادَةِ الرُّوْحِ إِلَيْهِ لِيُجِيْبَ عَلَى سُؤَالِ الْمَلَكَيْنِ كَمَا هُوَ وَاضِحٌ مِنْ سِيَاقِ الْحَدِيْثِ.
وَ نَحْوُهُ قَوْلُهُ صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  لِعُمَرَ حِيْنَمَا سَأَلَهُ عَنْ مُنَادَاتِهِ ِلأَهْلِ قَلِيْبِ بَدْرٍ: "مَا أَنْتُمْ بِأَسْمَعَ لِمَا أَقُوْلُ مِنْهُمْ " هُوَ خَاصٌّ أَيْضًا بِأَهْلِ الْقَلِيْبِ
Adapun sabda Rasulullah SAW: Seorang hamba bila di letakkan di kuburannya,  dan teman – temannya telah berpaling dan pergi – hingga dia mendengar suara sandal mereka,   lalu dua malaikat datang dan mayat di dudukkan,  lalu keduanya berkata kepadanya ………………         Hadis tsb di riwayatkan oleh Bukhari. Jadi mayat mendengar itu ketika roh di kembalikan  untuk menjawab pertanyaan dua malaikat  sebagaimana  keterangan yang jelas dari redaksi hadis
Begitu juga  sabda Rasulullah SAW kepada Umar yang bertanya kepadanya  ketika Rasulullah SAW memanggil kepada penghuni sumur Badar: Mereka  lebih mendengar terhadap apa yang ku katakan kepada mereka dari pada kalian “.  Ini husus untuk penghuni – penghuni sumur Badar itu juga. [1]
وَمَعْنَى الْجَوَابِ اْلأَوَّلِ أَنَّهُ وَإِنْ صَحَّ سَنَدُهُ لَكِنَّهُ مَعْلُوْلٌ مِنْ جِهَةِ الْمَعْنَى بِعِلَّةٍ تَقْتَضِي عَدَمَ ثُبُوْتِهِ عَنْهُ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ وَهِيَ مُخَالَفَتُهُ لِلْقُرْآنِ فَافْهَمْ ) اِنْتَهَى كَلاَمُ ابْنِ عَابِدِيْنَ عَلَيْهِ الرَّحْمَةُ
Pengertian jawaban pertama,  bahwa hadis tsb ( mayat mendengar ) sekalipun sanadnya sahih,  tapi ada illatnya  dari segi arti  yang bisa membikin hadis tsb tidak sah dari Nabi SAW yaitu bertentangan dengan al Quran. Pahamilah. Demikianlah perkataan Ibnu Abidin  semoga Allah memberikan rahmat padanya

Dan kliklah 4 shared mp3 jangan di panahnya.

[1] 146/3 Ad dho`ifah

SMS dari Aceh dan Ngawi




Sms dari orang Aceh
Assalamualaikum wr.wb.Ustd, sy mau di aceh mau tanya bagaimana cara memperoleh buku2 anda.TrmkshAditya – aceh
Saya jawab:
Bisa hubungi saya. Dan nanti saya kirim via pos dengan nomer resinya dan bisa dicek di Kantor pos setempat atau internet
Dia kirim sms lagi:
Iya, ustd.Judul2 bukunya msh sangat cari di situs anda pak.
Saya jawab:
Tulis saja di search “ cd murah “lalu klik nanti akan ketemu judul – judul buku saya.
Dia kirim sms lagi:
Iya pak, sy search dulu.Trmksh
Dia kirim sms lagi:
Ustd sy akan order MEMORY 2GB yg berisi 10 pngajian  mantan kyai Nu  mahrus  ali.Berapa smpai ke aceh tengah ustd?.Insya Allah hr ini sy trnsfr dananya.
Ustd sy akan order MEMORY 2GB yg berisi 10 pngajian  mantan Nu mahrus  ali.Brapa smpai ke aceh tengah ustd?.Tlg skalian no. Rekning klo ada Bri  ustd.Trmksh
Saya jawab: hanya 130 tanpa ongkir, nomer rekening saya .................. BCA atas nama Mahrus ali  2160591725
Dia kirim sms lagi:
BRI kan pak?
Selain bca, pak?Tmpat sy yg ada cumanBRI, MANDIRI dan BNI. Pak
Saya jawab:
Ini nomer rekening BNI saya..............
Dia kirim sms lagi:
Iya pak, insya Allah ntar lg sy trnsfr.
Ini alamat sy pak (via  POS)Aditya Lessai.Konter AISI  LESSAI.Ds. SukaMakmur Timur.Kec. WIH PESAM.kab. BENER MERIAH.ACEH  24581.hp 0852 613 23456
Uangnya 130rb sudah sy trnsfr vi Bni pak.Pengirim Aditya Lessai.
Saya jawab: Insya allah , besok jumat atau Senin saya kirim
Dia kirim sms lagi:
Iya pak. Usahakan scepatnya pak.Trmksh
Saya kirim sms:
Telah dim kirim dengan nomer resi  12912369107
Dia kirim sms lagi:
Iya.Trmksh pak.
Orang Ngawi kirim sms.

Assalamu'alaikum wrwb, pak ust. Bgmn kabarnya smg dlm lindungan
 Allah swt, oya saya senang bisa membaca buku karya bpk,mengikuti blog 
bp dan msh bnyk lag
i, ini sangat bermanfaat bg daya.
Saya jawab:
Siapa dan  dari mana anda?
Dia kirim sms lagi:
Oya sampai lupa ust sy Slamet Hariyanto dari Widodaren,Ngawi,Jawa timur.


Bacalah lagi diblog ke dua : http://www.mantankyainu2.blogspot.com/
Mau telp atau sms: 085852588175. 03140158866. 088803080803.. sms langsung ke laptop 08819386306..email darulqurani@yahoo.co.id.
 Jawaban dan pertanyaannya dimasukkan ke blog agar dimanfaatkan oleh pembaca
 

Nabi dihina, mereka sabar, gus Dur di hina mereka marah

Ribut soal Gus Dur dianggap disebut korupsi oleh Sutan Batoegana dari Partai Demokrat, tampaknya disertai reaksi-rekasi dari kalangan NU dan fanatikus Gus Dur. Padahal Sutan mengaku tidak mengatakan itu. Namun reaksi-rekasi sampai ada yang di luar batas dari kalangan fanatikus Gus Dur. Sampai-sampai ada yang membuat syari’at baru demi membela Gus Dur.

Reaksi yang diberikan para fans Gus Dur yang tergabung dalam komunitas Gusdurian tampak berlebihan. Koordinator Gusdurian Jawa Timur, Aan Anshori, mendesak Sutan agar segera minta maaf kepada keluarga Gus Dur dan warga NU.

“Selain itu Sutan harus membaca istighfar sebanyak 99.999 kali di pusara Gus Dur sambil merenungi kesalahannya dan disaksikan ribuan santri,” ujar Aan.

Firman Allah Ta’ala ini perlu direnungkan benar-benar.
أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ وَلَوْلا كَلِمَةُ الْفَصْلِ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ وَإِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (٢١)

21. Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah dibinasakan. dan Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang Amat pedih. (QS As-Syura/42: 21)

Tentang rekasi-reaksi yang berlebihan, inilah beritanya.

***

    Nabi dinista diam, Gus Dur difitnah marah-marah, tanya kenapa?

    JAKARTA (Arrahmah.com) - Ada dua sikap berbeda di pimpinan Nahdhatul Ulama (NU) dalam menyikapi kasus yang mirip, yakni penghinaan. Sama-sama menyikapi penghinaan, tapi respon yang diberikan sangat jauh berbeda. Ketika Nabi Muhammad Saw dihina dan saat Gus Dur, mantan Ketua Umum PBNU dan bekas Presiden RI, yang dihina.

    Ketika Gus Dur dihina, difitnah, reaksi yang keluar dari pimpinan NU dan organisasi otonomnya sangatlah besar. Kasus terbaru adalah dugaan adanya ‘fitnah’ yang dilontarkan salah satu petinggi Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana. Menurut kabar yang tersebar di media, Sutan dituding menyebut Gus Dur lengser karena kasus korupsi.

    Bagaimana reakasi para pendukung dan pecinta Gus Dur?.

    Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siraj, langsung meminta Partai Demokrat memberikan sanksi kepada Ketua DPP PD, Sutan Bhatoegana.

    “Jika Partai Demokrat ingin merebut simpati warga NU, Bhatoegana harus dikenai sanksi,” ungkap Aqil, Jakarta, Selasa.

    Ditanya jenis sanksi untuk Bhatoegana, apakah sampai pada tingkat pemecatan, Said Aqil menyerahkan sepenuhnya kepada pimpinan Partai Demokrat.

    “Itu terserah pimpinan Demokrat. Yang jelas Bhatoegana harus dikenai sanksi, karena apa yang disampaikannya sudah menyakiti orang-orang yang mencintai Gus Dur, khususnya warga NU,” tambahnya.

    Sementara salah satu organisasi otonom di tubuh NU, Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur, berniat melaporkan Sutan ke Mabes Polri.

    “Harus ada penyelesaian secara hukum, makanya kita melapor ke polisi,” tegas Ketua Pengurus Wilayah (PW) Ansor Jawa Timur Alfa Isnaeni, Selasa (27/11/2012), siang.

    Menurut dia, dalam masalah ini warga Nahdhliyin tidak hanya menginginkan perkataan maaf dari politisi asal Partai Demokrat itu, melainkan adanya penyelesaian secara hukum. Karena dianggap sudah mencemarkan nama baik Gus Dur.

    “Kami inginkan selesai ranah hukum, bukan hanya sekedar maaf,” tutur dia.

    Alfa juga menyebut adanya gelombang aksi pengurus cabang di daerah masing-masing menanggapi pernyataan Sutan tersebut. “Cabang akan melakukan aksi dengan sasaran di daerah masing-masing, kami harapkan berjalan damai,” sebut Alfa.

    Wakil Ketua GP Ansor Jatim Hendra Tri Subiantoro, malah menuntut Partai Demokrat supaya mencopot Sutan dari keanggotaannya di DPR dan memecarnya dari partai berlambang bintang Mercy itu.

    “Kami tidak hanya menuntut permintaan maaf saja. Tapi kami juga mendesak Partai Demokrat mencopotnya dari anggota DPR dan memecatnya dari Demokrat, karena sudah tidak layak lagi sebagai politisi,” ujarnya.

    Tak kalah lebay, reaksi yang diberikan para fans Gus Dur yang tergabung dalam komunitas Gusdurian. Koordinator Gusdurian Jawa Timur, Aan Anshori, mendesak Sutan agar segera minta maaf kepada keluarga Gus Dur dan warga NU.

    “Selain itu Sutan harus membaca istighfar sebanyak 99.999 kali di pusara Gus Dur sambil merenungi kesalahannya dan disaksikan ribuan santri,” ujar Aan.

    Di Jakarta, bukan hanya mengeluarkan statemen, ratusan anggota GP ansor langsung mendemo kantor DPP Partai Demokrat di kawasan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat. Para demonstanmembawa selebaran ukuran A4 bergambar foto Sutan yang dicoret.

    “Jadi tuntutan kami sebagai Pemuda Ansor, pertama kami meminta Sutan Bhatoegana dipecat,” ujar Sekjen GP Ansor DKI Jakarta, Abdul Azis usai demosntrasi di depan kantor DPP Demokrat, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (27/11/2012).

    Azis mengatakan pihaknya akan tetap mengawal untuk memastikan Sutan Bhatoegana meminta maaf secara langsung. Jika dalam waktu dua hari politikus Demokrat tersebut belum menyampaikan permintaan maaf, Azis mengancam akan menggelar aksi lebih besar lagi.

    “Sutan hanya meminta maaf kepada keluarga, tetapi karena Gus Dur merupakan tokoh nasional, maka dia harus meminta maaf secara umum kepada warga Indonesia dan khusus keluarga Ansor di seluruh Indonesia,” cetusnya.

    Dia juga mengatakan permohonan maaf yang telah disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum masih belum cukup. Karena menurutnya, yang semestinya meminta maaf adalah Sutan.

    “Anas sudah minta maaf tidak ada urusan. Ini personal statement Sutan, secara etika tidak pantas tidak bermoral karena tidak mengajarkan pendidikan politik yang baik. Selain permintaan maaf Anas tidak cukup, tetapi Anas harus memecatnya karena ini permasalahan moral,” tuturnya.

    Itulah reaksi para pendukung Gus Dur, ketika idolanya difitnah orang lain. Reaksinya sangat dahsyat.
    Ketika Nabi Muhammad Saw Dihina

    Sekarang, mari kita tengok bagaimana sikap mereka ketika Nabi Muhammad Saw yang dihina.

    Saat seorang sutradara AS membuat film menista Nabi, Innocence of Muslims, salah seorang Rois Syuriyah PBNU KH Masdar F Mas’udi hanya mengeluarkan statemen, “umat Islam memang marah jika Nabinya dihina. Tapi harus dewasa menghadapinya.”

    “Kita juga ikut marah,” ujarnya saat konferensi pers para tokoh agama yang digelar di Gedung PBNU, Rabu, (19/9) terkait film Innocence of Muslims yang menuai protes, konflik dan korban di berbagai negara.

    “Barangkali si pembikin film itu senang sekali kita berkumpul di sini untuk membahas dia. Kalau kita cuekkin, semuanya cuek, saya kira, dia akan malu sendiri,” ujarnya.

    Ke depan, sambung Masdar, kalau ada orang yang memprovokasi kebencian terhadap agama lain, lebih baik kita doakan supaya segera mendapat bimbingan Tuhan dan diampuni segala dosanya. “Saya kira itu lebih baik.”

    “Sekali lagi, ke depan, ketika ada orang atau kelompok yang memprovokasi kebencian kepada orang lain, abaikan saja!” tegasnya.

    Betul bahwa Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj ikut mengutuk penghinaan itu. Tetapi dia mengatakan “tidak perlu disikapi berlebihan, apalagi dengan tindakan yang justru kontra produktif.”

    “Dari dulu sampai sekarang, selalu ada orang yang tidak suka kepada Rasulullah, tetapi kita jangan sampai menghabiskan energi untuk itu, apalagi sampai menimbulkan korban jiwa,” katanya waktu itu seperti dikutip Antara News.

    Kiai bergelar doktor alumni Universitas Ummul Qura, Mekkah itu beralasan, Nabi Muhammad SAW merupakan figur yang mulia dan sempurna. “Allah akan menjaga nama baik beliau, baik ketika masih hidup atau sesudah wafat,” kata Said Aqil.

    Salah seorang tokoh liberal, yang juga pengagum Gus Dur, Komaruddin Hidayat, malah mengimbau umat Islam agar menyikapi penghinaan itu “secara cerdas”.

    Cerdas yang dimaksud Komar adalah, “Jangan sedikit-sedikit ngamuk, jangan mudah terprovokasi, dan jangan mudah terpancing emosi dengan munculnya film picisan semacam itu. Kita harus menyikapinya secara lebih cerdas,” kata Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Komaruddin Hidayat di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (15/9).

    Komaruddin mengatakan, film-film yang menjelekkan Islam banyak. Sehingga, Muslim harus mampu menyikapinya secara cerdas, jangan ikut-ikutan dengan aksi dan reaksi masyarakat negara lain dalam memprotes film tersebut.

    “Buku yang menjelekkan Islam banyak, film-film yang menjelekkan Islam juga banyak. Namun, apakah Islam akan jatuh dengan film picisan semacam itu? Apakah Nabi Muhammad SAW kemudian jatuh martabatnya? Tidak,” katanya.

    Kalau ada kekerasan fisik, kata Guru Besar Filsafat Agama UIN Jakarta itu, lawan secara fisik, demikian juga dengan kekerasan simbolik yang harus dilawan secara simbolik, seperti buku atau film yang merupakan simbolik.

    “Kalau buku kan simbolik, hantam dan tulis dengan buku. Film juga simbolik, lawan dengan buat film. Kalau bisa, kalau tidak ya biarkan saja. Ngapain film picisan semacam itu ditonton? Saya tidak nonton,” katanya.

    Itulah beda reaksi penggede NU dalam menyikapi penghinaan kepada Gus Dur dan penghinaan terhadap Rasulullah Saw. Orang awam akan segera menyimpulkan ternyata pembelaan dan kecintaan mereka kepada sosok Gus Dur lebih dahsyat, ketimbang pembelaan dan kecintaan mereka kepada Rasulullah Saw. Entah kenapa. (bilal/SI-onine/arrahmah.com) Rabu, 28 November 2012 13:23:28

Kamis, November 29, 2012

Akhirnya, Sutan Sowan dan Cium Tangan Bu Sinta





Jakarta, NU Online
Politisi Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana akhirnya meminta maaf kepada keluarga mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Sutan mengutarakan langsung permohonan maaf itu kepada istri almarhum Gus Dur, Sinta Nuriyah, di Ciganjur, Jakarta Selatan, Kamis 29 November 2012.

Sutan mendatangi kediaman keluarga Gus Dur bersama Ketua Umum Demokrat, Anas Urbaningrum, dan politisi Demokrat, Johny Allen Marbun. Mereka disambut oleh putri Gus Dur, Yenny Wahid, di ruang tamu. Tak berapa lama kemudian, Sinta Nuriyah muncul.

Melihat Sinta Nuriyah datang, Sutan Bhatoegana buru-buru menghampirinya. Sutan pun menjabat dan mencium tangan mantan ibu negara itu. "Terima kasih banyak (atas pemberian maafnya)," kata Sutan.

Mereka kemudian berbincang-bincang di ruangan itu. Tentu saja, polemik seputar pernyataan Sutan yang dinilai melecehkan Gus Dur menjadi topik hangat dalam perbincangan itu.

Sutan menuturkan, polemik ini tidak hanya berimbas pada dirinya, tapi juga Partai Demokrat. "Justru mengenaskan, Demokrat terdampak. Ada orang duduk-duduk di Cirebon di kejar-kejar," katanya.

Sementara itu, Anas Urbaningrum, menyampaikan rasa syukurnya karena permohonan maaf ini telah berlangsung. Dia berharap polemik pernyataan Sutan tersebut dapat selesai dengan baik. "Alhamdulillah, saya juga lega, Pak Sutan menyampaikan permohonan maaf," kata Anas.

Anas mengklaim, dirinya dan Yenny Wahid merupakan penghubung untuk menyelesaikan masalah Sutan ini. "Saya dan Mbak Yenny adalah perantara," jelasnya.

Dalam kesempatan ini, Sinta Nuriyah memberikan nasihat pada pimpinan Partai Demokrat, khususnya untuk Sutan. Isinya, bagaimana harus bersikap baik. "Ini sebagai pelajaran, sebagai pemimpin harus bertindak arif dan bijaksana. Kalau jadi pemimpin jangan mudah tersulut emosi, kalau emosi yang nggak-nggak ke luar," ucapnya.

Sebelumnya, pernyataan Sutan memantik protes dari sejumlah elemen, terutama dari Nahdlatul Ulama. Sutan diduga menyebut Gus Dur diturunkan karena kasus Buloggate dan Bruneigate. Dia pun sudah membantah melakukan pelecehan itu.

Redaktur : Hamzah Sahal
Sumber   : Vivanews
Komentarku ( Mahrus ali): 
Permintaan maaf itu hal yang mulia, bukan hina. Ia adab yang elok bukan jelek.  Dan orang yang dimintai maaf hendaknya memaafkan sebagaimana ayat:
فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاصْفَحْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
(maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. Maidah 13
Namun cara Sutan minta maaf menjadikannya dia di maafkan oleh BU Shinta, lalu melanggar lagi kepada Allah yaitu bersalaman  dengan perempuan yang bukan muhrim. Jadi minta maaf yang perlu minta maaf lagi pada Allah. Salaman lelaki dan perempuan budaya kafir bukan budaya Islam. Tinggalkanlah, jangan di ambil lagi.
Aisyah ra berkata :
وَمَا مَسَّتْ يَدُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّىالله عليه وَسَلَّمَ يَدَ امْرَأَةٍ إِلَّا امْرَأَةً يَمْلِكُهَا *
Tangan Rasulullah SAW tidak pernah menyentuh  tangan perempuan lain kecuali perempuan yang dimiliki ( istri atau budaknya ) .[1]


[1] Bukhori 7214

Fir`aun dan bala tentaranya dipukuli dikuburan adalah dusta belaka



Kiriman dari Ihya` ulumuddin
قال الشيخ عبد المحسن العباد
السؤال: ما حكم من ينكر عذاب القبر؟ الجواب: معلوم أن إنكار عذاب القبر إنكار لشيء معلوم بالأحاديث الكثيرة المتواترة عن رسول الله صلوات الله وسلامه وبركاته عليه، فالذي يكون عالماً به يخشى عليه أن يكون كافراً؛ لأن هذا مما تواترت به الأحاديث وجاءت وجاء به القرآن في قوله عز وجل: (( النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا ))، فعذاب القبر ثابت في هذه الآية الكريمة في حق آل فرعون : النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ [غافر:46]. فالذي ينكر عذاب القبر فهو منكر لما جاء في القرآن، فتقام عليه الحجة ويبين له ما جاء في القرآن وما جاء في السنة، وإذا أصر على ذلك فالذي يظهر أنه يكون كافراً، لأنه مكذب بما جاء في القرآن، ومكذب بما جاء في السنن المتواترة
Intinya Ust Abd Muhsin Abbad mengkafirkan orang yang tidak percaya terhadap siksa kubur karena ayat ini:
النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا ءَالَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ
Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah Fir`aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras”. Ghafir 46
Begitu juga banyak hadis mutawatir tentang siksa kubur.
Komentarku ( Mahrus ali): 
Hukum mengkafirkan kepada orang yang  tidak percaya siksa kubur itu tidak pernah dikatakan oleh para sahabat. Siapakah dari para sahabat yang mengkafirkan orang yang tidak percaya kepada siksa kubur. Pada hal jumlah mereka itu banyak, tolong tunjukkan satu saja dari mereka yang mengkafirkan kepada orang yang tidak percaya kepada siksa kubur.
Ayat 46 Ghofir itu hanya menjelaskan bahwa  Firaun dan pengikut – pengikutnya  di tampakkan  api neraka waktu pagi dan sore seperti orang yang bermimpi gitu. Kalau itu diartikan sikas kubur, ya benar.  Tapi kalau siksa kubur itu artinya mayat dipukuli sama malaikat, lalu tulang belulangnya remuk redam atau dihimpit bumi , maka itu tidak ada ayatnya.

Siapa yang menyatakan bahwa Firaun dan bala tentaranya dipukuli malaikat dikuburan, dihimpit bumi, maka jelas kurang ilmunya , bikin kedustaan, bukan kejujuran, berkata tanpa dalil tapi ikut budaya  lalu tanpa di cocokkan dengan ajaran agama. Boleh jadi kafir karena menolak ayat 46 Ghofir.
Orang yang bantah ayat bisa kafir sebagaimana ayat:
مَا يُجَادِلُ فِي ءَايَاتِ اللَّهِ إِلاَّ الَّذِينَ كَفَرُوا فَلاَ يَغْرُرْكَ تَقَلُّبُهُمْ فِي الْبِلَادِ(4)
Tidak ada yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah, kecuali orang-orang yang kafir. Karena itu janganlah pulang balik mereka dengan bebas dari suatu kota ke kota yang lain memperdayakan kamu.Ghofir 4.
Ayat harus diterima, tidak boleh ditolak. Di taati, jangan ditentang.

Rabu, November 28, 2012

PKI Masih Memperkokoh Pengkaderan Melalui Yayasan dan LSM




Hidayatullah.com–Partai Komunis Indonesia (PKI) yang pernah memberontak pada tahun 1965 di Jakarta tak pernah berhenti. Meskipun eksistensinya dibubarkan, tapi generasi penerusnya masih merapatkan barisan. Demikian  ditegaskan Ustad Alfian Tanjung, pengamat komunis pada saat mengisi acara “Training for Trainers Mujahid Dakwah” di Pesantren Darul Fallah, Bogor, Jawa Barat,  Sabtu (24/11/2012).
Dalam presentasinya yang bertajuk “Menyikapi Kebangkitan PKI”, Alfian mengatakan, “Bahwa ini merupakan sebuah gerakan elaborasi sejarah, meskipun kini mereka berani tampil terbuka, tapi kini mereka sudah tersebar di berbagai institusi, baik pemerintah, pengusaha, dan aktivis partai politik.”
Menurut Alfian, kebangkitan PKI ini bukan sekedar isapan jempol. Dalam berbagai kesempatan, jelas Alfian, Ribka Tjiptaning yang pernah menulis buku “Aku Bangga Menjadi Anak PKI” selalu menyampaikan bahwa PKI tetap eksis.
“Partai kita belum pernah membubarkan diri,” ucap Alfian menirukan perkataan wanita yang merupakan putri Sucipto, tokoh PKI Solo.
Sayangnya, kebangkitan partai yang pernah membantai umat Islam dalam kasus Kanigoro pada tanggal 14 Januari 1964 ini seolah disepelekan.
“Baik oleh para pelaku sejarah, generasi muda, maupun pemerintah,” terang pria yang juga Pimpinan Taruna Muslim ini. Lebih lanjut, Alfian menjelaskan, kebangkita ini disepelekan para pelaku sejarah karena terpolarisasinya secara acak dan tidak terinventarisir kekuatan, sehingga urusan melawan gerakan PKI tidak terkelola dengan baik secara nasional.
Lain halnya pada generasi muda. “Generasi muda cenderung menyepelekan kebangkitan ini karena memang tidak adanya asupan info mutakhir tentang gerakan PKI. Ditambah lagi, mereka berada pada zaman yang membuat mereka tidak sadar akan adanya PKI,” jelas pria yang sehari-hari mengajar di Universitas Buya Hamka, Jakarta.
Sementara itu, para aktivis partai berhaluan kiri ini bisa masuk ke pemerintah, kata Alfian, kurang ketatnya seleksi calon PNS, Legislatif, Pejabat Publik, dan institusi lainnya termasuk akademi militer dan polisi terhadap anasir PKI. “Hal ini membuat mereka berada di semua lapisan instansi pemerintah,” lanjut Alfian.
Menurut Alfian Tanjung, saat ini kelompok-kelompok yang menjadi pendukung PKI juga telah menyebar di beberapa kalangan, seperti: buruh, petani, mahasiswa/pelajar, LSM, dan partai politik.
“Bahkan ada tokoh yang akan bertanding dalam pilkada yang telah mengaku sebagai Gerwani (organisasi wanita PKI-red) Muda,” terang Alfian.
Termasuk menjelang Pemilu 2014 ini, PKI telah mempersiapkan beberapa agenda penting.
“Mereka terus mengintensifkan pertemuan, antar sesama kader, baik kaum tua maupun muda,” terang Alfian yang mengaku mendapatkan informasi akurat mengenai hal ini. Salah satu pertemuan yang mereka lakukan, misalnya Kongres ke-10 di Desa Ngablak, Magelang, Jawa Tengah pada bulan Agustus 2010.
Selain itu, mereka juga memperkokoh jaringan kader, melalui yayasan, LSM, serta ormas, baik melalui kegiatan formal, informal, maupun rahasia.  Termasuk pembentukan Komite Sentra (dulunya CC PKI), Komite Daerah Perlawanan (KDP), dan Komite Basis.Jadi, tegas Alfian, bisa saja umat Islam tidak percaya dengan kebangkitan ini. “Tapi perlu diingat bahwa mereka terus konsolidasi menguatkan barisan, jangan sampai umat Islam terkaget jika pada saatnya nanti mereka benar-benar menunjukan eksistensinya,” pungkasnya.*
Rep: Ahmad Damanik
Red: Muhammad Usamah
(nahimunkar.com)
Komentarku ( Mahrus ali): 

Tepatlah apa yang di uraikan oleh Ustadz Al Fian itu, tidak salah. Hanya kaum muslimin lengah di saat mereka mengintai waktu yang tepat, mereka tahu sisi kelemahan dan kekuatan kaum muslim. Ingatlah ayat:

وَلاَ يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّىَ يَرُدُّوكُمْ عَن دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُواْ وَمَن يَرْتَدِدْ مِنكُمْ عَن دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُوْلَـئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَأُوْلَـئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ ﴿٢١٧﴾
Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. Baqarah 217

 Non muslimin dimanapun dan kapanpun selalu memerangi kaum muslimin bila mereka mampu. Bila  tidak mampu akan membikin cara yang halus untuk memerangi kaum muslimin. Dusta sekali bila mereka mengaku kasih saying bukan memusuhi kepada kaum muslimin
Dan kliklah 4 shared mp3 jangan di panahnya.

Kang Said: Soal Surga dan Neraka itu Sudah Selesai



 


Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengimbau kepada para
dai atau penceramah untuk mengedepankan sikap tasamuh atau toleran dalam berdakwah dengan
tidak menghujat atau menghakimi kelompok lain.

“Dalam berdakwah utamakan kepentingan, keutuhan dan kebesaran tanah air,” kata Kang Said
dalam semiloka Mengatasi Problem Kerukunan dalam Berdakwah di Jakarta, Rabu (28/11).

Pada tahun 1914, jauh-jauh hari sebelum kemerdekaan Indonesia, Rais Akbar Nahdlatul Ulama KH
Hasyim Asy’ari sudah mengenalkan istilah ukhuwah wathoniyah, persaudaraan sebangsa. Ini juga
dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW saat membangun masyarakat Madinah.

“Cinta tanah air itu dalam rangka mengamalkan ajaran Islam. Perjuangan Nabi di Madinah itu
dilandasi semangat membangun tanah air. Nabi membangun masyarakat yang mutamaddin, yang
lintas kelompok, suku dan agama,” tambahnya.

Kang Said menambahkan, dalam berdakwah untuk membangun tanah air, para dai jangan hanya
berkisah tentang surga dan neraka, tentang pahala dan dosa. Menurutnya, dakwah yang terbaik
adalah mengajak masyarakat untuk membangun masyarakat yang beradab.

“Soal surga dan neraka itu sudah selesai. Mewujudkan masyarakat yang sejahtera, atau
masyarakat yang sehat itulah ajaran Islam. Dan dalam rangka mewujudkan itu, kita gunakan
ilmu pengetahuan. Semua pengetahuan itu dari Allah yang menjadi bekal kita meweujudkan
masyarakat yang beradab, yang mutamaddin,” tambahnya.

Semiloka Mengatasi Problem Kerukunan dalam Berdakwah itu diselenggarakan oleh Pengurus Pusat
Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) bersama Puslitbang Kerukunan Umat Beragama Kementerian
Agama.

Menurut ketua panitia yang juga wakil sekretaris PP LDNU, H Syaifullah Amin, kegiatan ini
berlangsung sehari penuh, yang diikuti oleh 50 dai dainya di wilayah Jabodetabek.

Penulis: A. Khoirul Anam


Komentarku ( Mahrus ali): 


Dikatakan dalam artikel tsb sbb:

“Cinta tanah air itu dalam rangka mengamalkan ajaran Islam. Perjuangan Nabi di Madinah itu
dilandasi semangat membangun tanah air. Nabi membangun masyarakat yang mutamaddin, yang
lintas kelompok, suku dan agama,” tambahnya.

Komentarku ( Mahrus ali): 

Kalimat ini  bid`ah, bukan barang lama yang tercantum dalam hadis dan al Quran. Kita ini  cinta tanah air yang memeraktekkan hukum al Quran dan benci tanah air yang menginjak hukum Al quran dan menjunjung hukum Thaghut.

Dalam Negara yang menjunjung  hukum Thaghut dan menginjak hukum Allah, jangan berharap keadilan, kamu pasti menghadapi kezaliman yang sangat bukan agak adil.Jangan di harap bangsa  yang ber adab akan tercapai, mesti gagal dan akan anda jumpai manusia yang ber ahlak rendah mulai dari pejabat tinggi sampai rakyat jelanta yang di buat menggoreng.

وَكَأَيِّنْ مِنْ قَرْيَةٍ عَتَتْ عَنْ أَمْرِ رَبِّهَا وَرُسُلِهِ فَحَاسَبْنَاهَا حِسَابًا شَدِيدًا وَعَذَّبْنَاهَا عَذَابًا نُكْرًا

Dan berapalah banyaknya (penduduk) negeri yang mendurhakai perintah Tuhan mereka dan rasul-rasul-Nya, maka Kami hisab penduduk negeri itu dengan hisab yang keras, dan Kami azab mereka dengan azab yang mengerikan.[1]

أَهُمْ خَيْرٌ أَمْ قَوْمُ تُبَّعٍ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ أَهْلَكْنَاهُمْ إِنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ

Apakah mereka (kaum musyrikin) yang lebih baik ataukah kaum Tubba` dan orang orang yang sebelum mereka. Kami telah membinasakan mereka karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berdosa.

وَكَمْ قَصَمْنَا مِنْ قَرْيَةٍ كَانَتْ ظَالِمَةً وَأَنْشَأْنَا بَعْدَهَا قَوْمًا ءَاخَرِينَ

Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang zalim yang telah Kami binasakan, dan Kami adakan sesudah mereka itu kaum yang lain (sebagai penggantinya).

وَكَذَلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَى وَهِيَ ظَالِمَةٌ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ

Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras.

Di katakan dalam artikel tsb sbb:


Kang Said menambahkan, dalam berdakwah untuk membangun tanah air, para dai jangan hanya
berkisah tentang surga dan neraka, tentang pahala dan dosa. Menurutnya, dakwah yang terbaik
adalah mengajak masyarakat untuk membangun masyarakat yang beradab.


Komentarku ( Mahrus ali): 
Menurut saya dakwah yang terbaik adalah mengajak manusia untuk mengamlkan ajaran Al quran.

Selasa, November 27, 2012

Hadis populer tapi lemah ke 19



Orang – orang yang menyatakan mayat tidak bisa mendengar berkata: Sesungguhnya Al hafizh Ibnu Rajab memberikan komentar,  sesungguhnya ia ( mayat jawab salam )  adalah lemah bahkan mungkar.. [1] Sekian perkataan  Al alusi  dengan ringkas dalam tafsir surat Arrum[2] Dalam kitab sahih Bukhari [3] dalam bab doa nabi kepada kafir – kafitr Kuraisy  dan kebinasaan mereka  di hari perang Badar  dari hadis Hisyam dari ayahnya yang berkata:
عَنْ عَائِشَةَ وَابْنِ عُمَرَ عَنْ عُرْوَةَ قَالَ: ذُكِرَ عِنْدَ عَائِشَةَ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ رَفَعَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: أَنَّ الْمَيِّتَ يُعَذَّبُ فِي قَبْرِهِ بِبُكَاءِ أَهْلِهِ فَقَالَتْ: وَهَلَ ابْنُ عُمَرَ رَحِمَهُ اللهُ إِنَّمَا قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: إِنَّهُ لَيُعَذَّبُ بِخَطِيئَتِهِ وَذَنْبِهِ، وَإِنَّ أَهْلَهُ لَيَبْكُوْنَ عَلَيْهِ الآنَ قَالَتْ: وَذَاكَ مِثْلُ قَوْلِهِ إِنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ  قَامَ عَلَى  الْقَلِيبِ وَفيهِ قَتْلَى بَدْرٍ مِنَ الْمُشْرِكينَ، فَقَالَ لَهُمْ مَا قَالَ: إِنَّهُمْ لَيَسْمَعُوْنَ مَا أَقُوْلُ إِنَّمَا قَالَ: إِنَّهُمُ الآنَ لَيَعْلَمُوْنَ أَنَّ مَا كُنْتُ أَقُوْلُ لَهُمْ حَقٌ ثُمَّ قَرَأَتْ (إِنَّكَ لاَ تُسْمِعُ الْمَوْتَى) وَ (وَمَا أَنْتَ بِمُسْمِعٍ مَنْ فِي الْقُبُوْرِ) يَقُوْلُ حينَ تَبَوَّءُوْا مَقَاعِدَهُمْ مِنَ النَّارِ
Urwah menuturkan: “Ketika disebutkan kepada Aisyah ra  bahwa Ibnu Umar ra menuturkan bahwa Nabi saw bersabda: “Sesungguhnya orang mati akan disiksa di kuburnya, karena ditangisi keluarganya.” Maka Aisyah ra berkata: “Tidak benar apa yang dikatakan oleh Ibnu Umar. Sesungguhnya beliau saw bersabda: “Orang mati akan disiksa, karena dosa dan kesalahannya sendiri, dan kini keluarganya menangisinya.” Sabda Nabi saw itu sama dengan  ketika beliau saw berdiri di atas pinggir sumur yang di dalamnya terdapat para tokoh musyrikin korban perang Badar dan beliau saw bersabda: “Sesungguhnya, kini mereka mengetahui  bahwa  apa yang telah aku katakan kepada mereka waktu dulu adalah benar. Kemudian Aisyah ra membacakan firman Allah: “Innaka laa tusmi’ul mautaa.” (sesungguhnya engkau tidak mampu memperdengarkan kepada orang yang telah berada di dalam kubur). Kemudian ia menuturkan firman Allah: “Wa maa anta bi musmi-in man fil qubuur.” (sesungguhnya engkau tidak mampu memperdengarkan kepada orang yang telah berada di dalam kubur), yaitu ketika mereka telah menempati tempatnya masing-masing di dalam api neraka.” [4]
Ahli ta`wil berbeda pendapat tentang maksud al mauta dlm firmanNya:

إِنَّكَ لاَ تُسْمِعُ الْمَوْتَى
sesungguhnya engkau tidak mampu memperdengarkan kepada orang yang telah berada di dalam kubur
Begitu juga maksud ayat:
مَنْ فِي الْقُبُوْرِ
Mayat yang dikuburan.
Aisyah mengartikan secara leterlek. jadi butuh ta`wil terhadap sabda Nabi SAW
مَا أَنْتُمْ بِأَسْمَعَ لِمَا أَقُوْلُ مِنْهُمْ "
Kalian tidak lebih mendengar dari pada mereka terhadap apa yang ku katakan.
Dan inilah kebanyakan ulama.
Ada yang mengatakan majaz – ya`ni al mauta dan man fil qubur di artikan kaum kafir. mereka di serupakan dengan  mayat sekalipun mereka hidup di dunia. Maksudnya   orang yang kondisinya seperti orang yang mati  atau seperti  sikon prang yang berada di dalam kuburan.
Dengan demikian,  ayat itu tidak bisa di gunakan dalil atas pendapat Aisyah ra,  wallahu a`lam.  kata  Ibnu hajar.

Komentarku ( Mahrus ali ):   
Saya masih senang menyatakan bahwa mayat itu tidak mendengar.
Untuk hadis:
مَا أَنْتُمْ بِأَسْمَعَ لِمَا أَقُوْلُ مِنْهُمْ "
Kalian tidak lebih mendengar dari pada mereka terhadap apa yang ku katakan. ( ya`ni kaum kafir yang mati di perang badar dan di lemparkan ke  sumur di sana ).
Imam Bukhari menyatakan:
قَالَ قَتَادَةُ: أَحْيَاهُمُ الله حَتَّى أَسْمَعَهُمْ قَوْلَهُ تَوْبِيْخًا وَتَصْغِيْرًا وَنِقْمَةً وَحَسْرَةً وَنَدْمًا
Qatadah berkata:  Allah menghidupkan mereka hingga memperdengarkan mereka terhadap perkataan Nabi SAW untuk mengatai,  meremehkan,  balasan,  membikin penyesalan  pada mereka yang sangat. [5]
Dan  adanya redaksi dalam hadis tsb:
مَا أَنْتُمْ بِأَسْمَعَ لِمَا أَقُوْلُ مِنْهُمْ "
Kalian tidak lebih mendengar dari pada mereka terhadap apa yang ku katakan. ( ya`ni kaum kafir yang mati di perang badar dan di lemparkan ke  sumur di sana ).
قَالَ ابْنُ اْلهَمَّامِ فِي شَرْحِ الْهِدَايَةِ اِعْلَمْ أَنَّ أَكْثَرَ مَشَايِخِ الْحَنَفِيَّةِ عَلَى أَنَّ الْمَيِّتَ لاَ يَسْمَعُ عَلَى مَا صَرَّحُوا بِهِ فِي كِتَابِ اْلإِيْمَانِ
Ibnul Hammam berkata  dalam kitab syarhul hidayah,  ketahuilah,  sesungguhnya kebanyakan masyayikh madzhab Hanafi  menyatakan  bahwa mayat tidak mendengar sebagaimana mereka nyatakan  dalam kitab al  iman [6]
Boleh jadi hal itu hususiyah,  masalahnya sulit di kumpulkan antara  ayat yang menyatakan mayat tidak mendengar perkataan orang hidup dan hadis tsb. Bila kita menggunakan hadis:
مَا أَنْتُمْ بِأَسْمَعَ لِمَا أَقُوْلُ مِنْهُمْ "
Kalian tidak lebih mendengar dari pada mereka terhadap apa yang ku katakan. ( ya`ni kaum kafir yang mati di perang badar dan di lemparkan ke  sumur di sana ).
Maka kita juga harus membuang pendapat Aisyah yang di riwayatkan oleh Bukhari Muslim.  Dan secara kenyataan Rasulullah SAW  tidak pernah berbicara kepada mayat kecuali pada saat pasca perang badar itu. Begitu juga para sahabatnya tidak pernah berdialog dengan mayat dalam hadis – hadis yang sahih.



[1]  hal itu di terangkan dalam kitab al ahwal  83./ 2 dan benar begitu . Sungguh aku telah menjelaskan dalam kitab ad dhoifah  4493 , dan yang lebih lemah dari itu adalah hadis riwayat Abd Razzaq  dalam kitab al mushonnaf   6723  dari Zaid bin Aslam berkata : Abu Hurairah  dan temannya berjalan bertemu dengan kuburan , Abu Hurairah berkata : Bacalah salam
Lelaki itu berkata : Apakah aku membaca salam kepada kuburan ?
Abu Hurairah menjawab : Bila dia melihatmu waktu di dunia , maka dia akan mengenalimu  sekarang.  Dalam hadis tsb terdapat perawi bernama Yahya bin Al – ala` yang  pemalsu hadis.
[2] Ruhul ma`ani
[3] 242/7 Fathul bari  , begitu juga Muslim , dan sudah baru lewat takhrijnya
[4] Buklhari, 64, Kitab Al Magazhi, 8, bab terbunuhnya Abu Jahal

Allu`lu` wal marjan 259/1  . Al albani berkata :  Ia terdapat dalam sahih Bukhori
Lihat di kitab karyanya : Al ayat al bayyinat 69/1
[5] Misykatul mashobih  401/2
[6] Mirqatul mafatih  129/12