Kamis, Mei 17, 2012

Korban untuk mayat.





Muhammad Niam dari /www.pesantrenvirtual.com/ menyatakan  sbb:


Berikut ketentuan ibadah yang boleh dilakukan untuk orang lain:
1. Ibadah murni fisik, seperti shalat dan zakat tidak boleh diniatkan untuk orang lain, karena ibadah ini tidak boleh digantikan oleh orang lain.
2. Ibadah murni harta seperti zakat dan Qurban: Syafi'ie mengatakan tidak boleh diniatkan untuk orang lain, baik yang masih hidup atau telah meninggal, terkecuali bila almarhum telah mewasiatkannya. Mazhab Maliki mengatakan makruh dan mazhab Hanafi dan Hanbali mengatakan boleh. Dalam sebuah hadist Rasulullah menyembelih dua ekar domba gemuk, satu untuk diri beliau dan satu lagi untuk umatnya yang beriman.(H.R. Dar Quthni)

Komentarku ( Mahrus ali ):

Wasiat untuk zakat atau kurban itu belum saya jumpai hal itu di lakukan oleh para  sahabat. Jadi baiknya  tidak usah wasiat yang nyeleneh itu.  Setelah meninggal dunia orang tidak di perintahkan lagi untuk mengeluarkan zakat atau berkorban. Bila di wasiatkan, maka  wasiat ini harus di jalankan  sebagaimana ayat:

مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصِينَ بِهَا أَوْ دَيْنٍ
Sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. [1]
Sayangnya  di sini adalah wasiat korban untuk mayat atau zakat untuk mayat belum ada contohnya, boleh di katakan bid`ah bukan sunah  dan tertolak, tidak diterima oleh Allah sekalipun dibenarkan oleh setan manusia   sebagaimana  hadis:
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
Barang siapa mengada-ngadakan sesuatu dalam urusan agama yang tidak terdapat dalam agama maka dengan sendirinya tertolak  [2] 

Untuk  hadis Rasulullah   menyembelih dua domba gemuk yang di riwayatkan oleh Daroquthni, maka  saya tidak menjumpainya.
Ada hadis  sbb:
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ ذَبَحَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الذَّبْحِ كَبْشَيْنِ أَقْرَنَيْنِ أَمْلَحَيْنِ مُوجَأَيْنِ فَلَمَّا وَجَّهَهُمَا قَالَ إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ عَلَى مِلَّةِ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ اللَّهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ وَعَنْ مُحَمَّدٍ وَأُمَّتِهِ بِاسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ ثُمَّ ذَبَحَ *
Dari Jabir bin Abdillah berkata: Pada hari Idul adha Nabi saw menyembelih dua kambing gibas yang bertanduk, kebanyakan bulunya putih dan di kebiri. Ketika  keduanya di hadapkan, beliau berdoa sbb:
إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ عَلَى مِلَّةِ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ اللَّهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ وَعَنْ مُحَمَّدٍ وَأُمَّتِهِ بِاسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fathorossamaawaati  wal`ardha alaa millati ibrahiim  haniifan wamaa ana minalmusyrikiin inna sholaatii wanusukii wamahyaaya  wamamaatii lillaahi robbil aalamiin  laa syariikalahuu  wabizaalika umirtu  wa`ana  minalmuslimin  Allohumma minka walaka wa`an muhammadin wa ummatih bismillah wallohu akbar  
              Aku menghadapkan wajahku ( Aku bertujuan dengan ibadahku ini )  untuk  Tuhan yang menciptakan langit- langit  dan bumi dengan berpegangan agama Ibrahim dan berpegangan  ajaran yang lurus. Dan aku tidak tergolong orang orang yang syirik. Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku untuk Allah Tuhan seru sekalian alam. Tiada sekutu bagiNya  dan karena itu, aku di perintah. Dan aku dari golongan  orang orang muslim. Ya Alloh, dariMu dan untukMu dari Muhammad dan umatnya, dengan nama Allah Allohu akbar.  Hadis lemah karena ada perawi Muhammad bin Ishak yang suka menyelinapkan perawi lemah, tertuduh syiah dan qadariyah dan Yazid bin Abu Hubaib yang suka memursalkan hadis.
Ada hadis lagi, Rasulullah SAW  bersabda kepada Aisyah ra:
هَلُمِّي الْمُدْيَةَ ثُمَّ قَالَ اشْحَذِيهَا بِحَجَرٍ فَفَعَلَتْ ثُمَّ أَخَذَهَا وَأَخَذَ الْكَبْشَ فَأَضْجَعَهُ ثُمَّ ذَبَحَهُ ثُمَّ قَالَ بِاسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَمِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ ثُمَّ ضَحَّى بِهِ
Ambilkan pisau, asahlah  dengan batu. Aisyah mengasahnya . Rasulullah SAW  mengambil pisau  lalu mengambil domba, lalu di baringkan,lalu dipotong. beliau bersabda:
بِاسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَمِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ
  Dengan nama  Allah, Ya Allah  korban ini dari Muhammad,keluarga Muhammad dan umat Muhammad [3]
Menurut lainnya, setelah menyembelih beliau bilang:
بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ هَذَا عَنِّي وَعَمَّنْ لَمْ يُضَحِّ مِنْ أُمَّتِي
Dengan nama  Allah, Allah maha besar. Korban ini atas nama aku, dan umatku yang korbannya tidak sah [4]
Beliau sendiri menyatakan hadis ini  nyeleneh   Imam  Tirmidzi  berkata: “ sebagian argumentasi ulama` yang tidak mewajibkan korban hadis tsb. Tapi hadis lemah tidak bisa di buat sandaran.
Bacalah lagi diblog ke dua : www.mantankyainu2.blogspot.com



[1] Annisa  12
[2] HR Bukhori / Salat / 2499. Muslim / Aqdliah / 3242. Abu dawud/Sunnah / 3990. Ibnu Majah / Muqaddimah /14. Ahmad / 73,146,180,240,206,270/6
[3] Muslim 1967
[4] HR  Tirmidzi  1521 ,
Artikel Terkait

1 komentar:

  1. Pak ustadz, khusus kali ini, saya mau rikues artikel biografi Ali bin Ashim. Saya dengar beliau ulama yang sekali mengajar menghadap 30000 (tiga puluh ribu) murid. Saya amat tertarik mengenal beliau tapi cari di Google tidak ketemu sama sekali. Bantulah saya, Ustadz. Karena Allah...

    Terima kasih.

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan